Next
Hanya 3 bulan menjalani hidup sebagai seorang vegetarian, Tria pun kemudian memutuskan untuk total dan menjalani hidup sebagai seorang vegan. "Awal saya menjadi vegetarian karena masalah kesehatan, saya gampang sakit-sakitan. Tiga bulan menjadi vegetarian ternyata tidak susah dan efeknya sangat terasa. Kemudian saya berpikir kenapa tidak sekalian menjadi vegan saja," ujar Tria pada FIMELA.com.
"Kendala yang saya hadapi saat akan menjadi seorang vegetarian adalah saya harus mengatasi phobia sayur yang saya alami sejak kecil."Setelah menjalani hidup sebagai seorang vegan, Tria banyak merasakan dampak positif pada kesehatannya. Yang awalnya mudah capek, sakit, dan muntah karena alergi, kini Tria merasa daya tahan tubuhnya lebih kuat.
Ternyata, untuk menjadi seorang vegetarian, Tria harus menaklukan phobia yang dideritanya sejak kelas 1 SD. Ya, Tria menderita phobia sayur sejak kecil. Dan menjadi seorang vegan tentu bukan perkara mudah karena justru sayuran adalah makanan utama para vegetarian. "Kendala yang saya hadapi saat akan menjadi seorang vegetarian adalah saya harus mengatasi phobia sayur yang saya alami sejak kecil. Dan jujur, pada waktu itu saya takut akan tambah sakit karena berhenti mengonsumsi daging," Tria bercerita.
Next
Namun, tekadnya yang kuat untuk menjadi seorang vegetarian membuat Tria bisa menyiasati dan mengalahkan phobia sayur yang dideritanya. "Pada awalnya saya memberanikan diri untuk bisa melihat sayur. Kemudian coba memakan sayur dengan dicampur daging, lalu lama-kelamaan saya bisa makan sayur tanpa disertai daging dan sudah tidak takut lagi pada sayur," ujar Tria sambil tertawa.
Next
Menjalani hidup sebagai seorang vegan artinya bukan hanya terputus dari produk hewani lewat pola makan, tapi juga sudah menjalani gaya hidup bebas hewani. "Vegan bukan hanya berbicara soal pola makan yang bebas dari produk hewani, tetapi sudah merambah ke lifestyle and way of life. Saat ini saya juga sudah tidak menggunakan semua produk yang terbuat dari kulit, bulu, apapun yang berkaitan dengan hewan," tuturnya.
So, bagaimana dengan kamu, Fimelova? Apakah kamu siap jika suatu saat harus lepas dari berbagai produk hewani?