Next
Selama dua hari pada 4-5 Mei 2012 silam, Atiqah mengosongkan jadwalnya untuk khusus memberikan pengalaman merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang bintang bagi pemenang utama kontes Lux Star Moment, yaitu Isma Maulida asal Jakarta. Perempuan yang masih berstatus mahasiswi di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta tersebut, adalah pemenang yang beruntung bisa menghabiskan akhir pekan ala bintang di Pulau Dewata, Bali. Bagaimana nggak dikatakan ala bintang, karena ia dan Atiqah menginap di Bvlgari Hotels & Resorts yang privat, menjalani sesi foto, wawancara, jamuan kuliner eksklusif, serta perawatan spa yang semuanya berkategori kelas satu.
Atiqah yang kurang lebih selama setahun terakhir ini menjadi representatif untuk produk sabun kecantikan Lux, juga memang adalah idola Isma. Totalitas berakting dan kecantikannya yang asli Indonesia, menjadi kualitas dari Atiqah yang ia kagumi. Namun, kekaguman yang selama berada di ruang tunggu bandara ia ekspresikan secara terbuka, mendadak berubah canggung saat Atiqah sampai di meeting point dan menghampirinya.
“Untuk dua hari ke depan ini, kamu yang jadi bintangnya, bukan saya,” ujar Atiqah ramah.
Petualangan menjadi bintang pun dimulai. Merasakan penerbangan di kelas satu, menginap di Bvlgari Hotels & Resorts yang Atiqah sendiri pun belum pernah merasakan, lalu makan siang di Breeze Restaurant, menjalani sesi foto khas superstar dengan bantuan tim rias dan wardrobe, serta jamuan makan malam yang mewah. Semua treatment yang dijalani Atiqah beserta Isma tersebut, seketika mengakrabkan mereka berdua yang notabene baru saja berkenalan.
Next
“Menjadi bintang sama sekali bukan seperti menjadi manekin atau robot yang kaku dan serba sempurna. Saya membawa diri saya apa adanya saja, yang santai ketika nggak bekerja, lalu serius dan berkonsentrasi ketika bekerja. Inilah kesempatan saya untuk memperlihatkan pada Isma dan banyak orang bahwa beginilah kehidupan ‘bintang’ tanpa harus berpura-pura atau ada yang ditutup-tutupi,” kata Atiqah tentang bagaimana seharusnya a true star membawa dirinya agar bisa bergaul dengan banyak orang.
Penuh disisipi dengan fakta-fakta nyata tentang apa rasanya menjadi seorang bintang, akhir pekan Isma bersama Atiqah tentunya juga diisi dengan agenda kegiatan ala bintang yang menyenangkan. Mendapatkan sesi perawatan tubuh lalu dilanjutkan dengan berbelanja, adalah keistimewaan yang didapatkan seorang bintang. Atiqah yang memperlakukan Isma layaknya seorang sahabat, membuat Isma percaya bahwa bintang hanyalah sebuah gelar, tapi kualitas seseorang untuk menjadi pribadi berkulitas bintang yang percaya diri, menyenangkan, ramah, pintar, dan lucu, bisa dilakukan oleh siapa saja.
“Melihat Atiqah dari dekat dan mengenalnya, membuat saya yakin kalau menjadi bintang berasal dari kualitas diri kita sendiri, nggak harus menjadi selebriti atau bintang di atas panggung,” simpul Isma di akhir perjalanannya bersama Atiqah.
“Kadang apa yang saya lakukan selama ini menjadi sebuah rutinitas, tapi ketika melihat kegembiraan mereka yang awam di dunia ini, seperti menjalani sesi foto atau wawancara, saya merasa harus lebih mengapresiasi apa yang saya punya ini,” kata Atiqah.