Bisnis Tradisi Jadi Bisnis Global, Yuk Tanya Pada Wulan Tilaar

Fimela Editor diperbarui 22 Mei 2012, 10:35 WIB
2 dari 3 halaman

Next

Menjadi anak seorang Martha Tilaar tidak lantas membuat Wulan Tilaar melanjutkan pendidikan menjadi seorang pakar kecantikan ataupun pakar obat-obatan yang bisa langsung diaplikasikan ke dalam bisnis yang dirintis oleh Ibunya. Setelah menyelesaikan SMA di Jakarta, Wulan dikirim untuk melanjutkan pendidikan di sebuah kota kecil di Ohio, Amerika.

“Di Ohio saya mengambil art design. Ibu tidak pernah memaksakan saya untuk mengambil bidang pendidikan yang bisa diaplikasikan langsung dengan usaha yang ia jalani. Idealnya memang seharusnya saya bisa menjadi seorang apoteker supaya nantinya bisa meracik ramuan sendiri. Setelah selesai menuntaskan pendidikan di Ohio, saya pun pindah ke Boston untuk melanjutkan S-2 art of communication,” Wulan bercerita.

"Walaupun latar belakang pendidikan saya bukan dari bidang kecantikan, tapi sebenarnya saya sudah diperkenalkan pada dunia kecantikan sejak kecil."Setelah sempat tinggal selama beberapa tahun di Amerika, akhirnya Wulan memutuskan untuk pulang kembali ke Indonesia. Tiba di Indonesia, Wulan membuat keputusan untuk ikut terjun dan turun tangan dalam usaha yang dirintis oleh Ibunya di perusahaan Martha Tilaar. “Saya mulai terjun pada tahun 2005 dan awalnya bergabung di art department, bidang yang masih berkaitan dengan latar pendidikan saya. Namun, karena merasa tidak ada tantangan di tempat yang saya geluti, saya pun akhirnya pindah mengelola beauty school dan salon Puspita Martha. Di sini saya merasa lebih tertantang untuk mengembangkan perusahaan ini,” ujar Wulan.

Art designer, art of communication, dan kecantikan; adalah perjalanan Wulan hingga akhirnya saat ini ia mendalami dan bergelut di bidang kecantikan. Dengan latar belakang pendidikan yang berbeda dari bidang yang digeluti saat ini, tidak lantas membuat Wulan menjalani pekerjaannya tanpa totalitas. “Walaupun latar belakang pendidikan saya bukan dari bidang kecantikan, tapi sebenarnya saya sudah diperkenalkan pada dunia kecantikan sejak kecil. Saat masih sekolah, Ibu sering membawa saya untuk ikut bekerja di kantor ataupun saat ia sedang melakukan penelitian untuk produk-produknya di berbagai daerah. Dan saat ini saya bisa bilang bahwa beauty adalah passion dan minat terbesar saya,” Wulan kembali bercerita.

3 dari 3 halaman

Next

 

Berbeda dengan sang Ibu yang masih sangat memegang teguh prinsip tradisional, cukup lama tinggal di Amerika membuat Wulan lebih berpikir secara modern. “Jujur selama tujuh tahun mengelola salon dan spa di sini, saya sempat berpikir untuk mengubah semuanya menjadi sesuatu yang lebih modern dan sederhana. Ibu pernah berpesan bahwa bagaimana pun penampilannya, ciri ke-Indonesiaan tidak boleh hilang dari salon dan spa ini,” tutur Wulan.

Berbicara tentang konsep ke-Indonesiaan, Wulan mengaku bahwa ia termasuk orang yang susah untuk menerapkan sisi tradisional ke dalam kehidupannya. “Buat saya sendiri untuk menjalani konsep ke-Indonesiaan tidaklah mudah. Tapi, saya sadar bahwa saya perlu untuk bisa merasakan atmosfer tradisional supaya saya bisa mendalaminya. Dan akhirnya, saya pun melakukannya saat saya menikah. Dulu ketika menikah, pernikahan saya dilangsungkan selama 7 hari 7 malam, "Indonesia adalah bangsa yang sangat kaya baik dari segi sumber kekayaan alam hingga sumber daya manusia dan ini adalah keunggulan kita yang harus kita banggakan."menjalani ritual puasa selama satu bulan, dan menjalani berbagai upacaranya. Terakhir, saya mengikuti wayang orang. Nah, dengan pengalaman-pengalaman seperti itulah saya jadi menjiwai konsep tradisional Indonesia,” Wulan bercerita dengan antusias.

Sadar akan pentingnya menjaga ke-Indonesiaan sebagai salah satu ciri salon dan spa, akhirnya Wulan pun menerapkan Power 5 (Five) pada Martha Tilaar spa, yakni kekayaan Indonesia sebagai salah satu prinsip yang ada di dalamnya. “Salah unsur dalam Power 5 (Five) yang saya usung adalah konsep ke-Indonesiaan. Karena menurut saya Indonesia adalah bangsa yang sangat kaya baik dari segi sumber kekayaan alam hingga sumber daya manusia dan ini adalah keunggulan kita yang harus kita banggakan. Setiap tahun saya selalu mengeluarkan perawatan yang sebenarnya merupakan sebuah perawatan tradisional, misalnya saja tahun ini saya mengeluarkan treatment Batimung dari Borneo. Untuk tahun depan tentu akan ada treatment lagi yang akan diangkat dari satu daerah tapi tentu masih menjadi rahasia. Saya ingin Martha Tilaar Spa menjadi tempat untuk orang bisa merasakan semua perawatan tradisional dari seluruh Indonesia,” ujar Wulan dengan serius.