Next
Tapi, seiring dengan berjalannya waktu, mau nggak mau saya harus jadi orang yang mengerti teknologi, walaupun nggak perlu harus jadi geek atau gadget mania, but at least mengerti fitur-fitur di smartphone saya.
And right now - I can’t - seriously - I can't leave home without my smartphone. Bahkan ada masa dimana saya punya dua smartphone dan satu handphone biasa. Padahal jika dipikir-pikir, dengan satu smartphone sebetulnya cukup, asalkan memiliki fitur yang lengkap atau paling nggak sesuai kebutuhan saya.
---
Yang lebih tenang kalau ketinggalan dompet dibanding nggak bawa smartphone? Yang merasa seperti berada at the end of the world kalau nggak bisa browsing, chatting, update status, dan upload foto di social media, menyimak twitwar atau gosip terbaru, main game, atau kegiatan di dunia maya lainnya? Atau jangan-jangan, saya yang sudah berada pada taraf kecanduan tingkat tinggi, sehingga seringkali berjalan dengan kepala menunduk karena fokus pada smartphone di tangan?
Seringkali saya meraih smartphone untuk sekadar update status di twitter - "hang out bareng besties @... Its been a while and it’s fun gurl!” saat kumpul bareng teman-teman -
atau nge-tweet - “bored” saat di tengah-tengah meeting atau menyimak presentasi atasan/rekan kerja di kantor?
Oh, yeah! Been there, done that! Belum sampai nabrak pintu, sih. Jangan sampai!
*knock on woods*
----
What's On Fimela
powered by
Next
Oh ya, saya juga suka merasa ribet kalau bawa kamera kemana-mana, makanya pengen punya smartphone dilengkapi kamera depan dan belakang yang mumpuni. Biar ajang foto-foto dan merekam video bisa mudah dilakukan dengan mudah. Tentunya dengan hasil yang bagus dan (kalau mungkin) nyaris sesempurna kamera profesional.
Saya juga pengen smartphone yang benar-benar “smart” dan nggak bikin repot karena baterainya cepat habis di saat yang nggak tepat! Misalnya, waktu browsing info yang berhubungan dengan pekerjaan, sampai bersosialisasi di social media. Karena, saya nggak mau repot mencari stop kontak listrik dan malah membuat aktivitas saya terhambat. Semoga saja, nantinya muncul smartphone yang bisa irit baterainya, atau malah nggak perlu pakai listrik untuk nge-charge.
Selain itu, dengan kegiatan saya yang mobile, akan sangat terbantu jika smartphone yang saya punya bisa multitasking. Dengan kata lain, saat saya lagi menunggu loading video YouTube, saya bisa tetap balas e-mail, atau baca mention dari teman di twitter, dan sebaliknya.
Dan, kalau bisa(ini kalau bisa, lho!), saya pengen punya smartphone yang bisa bantu mengetik SMS, nomer telepon, atau malah email dan nge-tweet. Jadi, saya tinggal ngomong ke layar dan semua bisa beres dengan sendirinya.
Tapi, saya bukan cuma pengen smartphone canggih, bentuknya harus tetap seksi dan stylish. Karena sebagai perempuan, pastinya saya memperhatikan penampilan dan smartphone tersebut harus bisa pas dengan gaya pilihan saya, yaitu elegan, chic, dan kadang-kadang cute, terutama pilihan warnanya.
---
Intinya, smartphone yang saya miliki jangan cuma sekadar alat instant messaging, tapi harus bisa segala hal! Apalagi, seperti saya yang sudah sangat tergantung dan nggak terpisahkan, 24 jam sehari, 7 hari seminggu, tanpa cuti atau malah hari libur.
Tapi, tetap harus sesuai dengan karakter diri dan fitur yang pas untuk aktivitas saya sehari-hari. Kira-kira, ada nggak smartphone idaman seperti itu?
*browsing calon pengganti yang sesuai!*
xoxo,
Chantal Della Concetta