Next
Ni Luh Wayan Ayu: Fashionable Plastic Clutch
What's On Fimela
powered by
Next
“Saya memilih kantong plastik,selain karena belum ada yang mengolah material serupa, juga karena kantong plastik merupakan musuh terbesar penyebab terjadinya kerusakan lingkungan (di Indonesia khususnya). Seperti yang kita tahu, negara kita belum bisa lepas dari pemakaian kantong plastik. Pemakaian kantong plastik tanpa diimbangi dengan pengolahan yang tepat tentu akan menyebabkan kerusakan lingkungan. Jadi, selain bisa berkarya seni dengan cara sederhana (tanpa recycle dengan alat berat), tentunya akan lebih bagus apabila karya yang dihasilkan juga bermanfaat bagi lingkungan, kan?” Ni Luh menjelaskan.
Next
Ke depannya Ni Luh optimis bisa bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menggarap produknya ini. “Saya berharap nanti bisa bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari pengumpulan bahan baku dari pemulung hingga proses desain dan produksi yang bisa dikerjakan oleh anak jalanan atau anak putus sekolah (Socio-Preneur),” ujar Ni Luh pada FIMELA.com.
Next
Donda Lucia Yuniar Hutagalung: Degradable Raincoat
Berbeda dengan Ni Luh Wayan Ayu yang menghasilkan produk ramah lingkungan dengan memanfaatkan kantong kresek sebagai bahan baku, Donda Lucia Yuniar Hutagalung, salah satu pemenang Ernst & Young 2011, menciptakan sebuah produk ramah lingkungan dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Jika Ni Luh sudah menjual produknya ke pasaran, produk ramah lingkungan buatan Donda masih dalam tahap persiapan.
Next
Pemilik PT Anugraha Wening Caranadwaya, PT Deva Datta Dinda, dan PT Deva Datta Dita ini mengaku bahwa kelak produknya bisa terurai oleh tanah dalam jangka waktu 2—6 bulan. Dan ternyata nggak hanya ramah lingkungan, produk yang sudah siap 80% ini ternyata juga ramah terhadap konsumen. “Saat ini bahan jas hujan yang beredar di negara-negara berkembang , seperti Indonesia, kebanyakan adalah PVC. PVC merupakan daur ulang terakhir dari bahan poly. Dengan demikian, racun Chloride yang terdapat di dalamnya bisa masuk kedalam aliran darah melalui pori-pori, mengganggu fungsi hati, dan ginjal manusia. Bahkan, jika dipakai terus-menerus dalam jangka waktu lama bisa dipastikan fungsi hati dan ginjal akan rusak dalam 15 tahun,” Donda kembali menjelaskan.
Walaupun belum ada di pasaran, produk yang diharapkan bisa beredar tahun 2012 ini sudah banyak dinanti oleh pasar. Kanada, Australia, dan Eropa adalah tiga pasar besar yang sudah siap menyerap produk ramah lingkungan buatannya. Para pengguna jas hujan tentunya nggak sabar lagi kan untuk bisa menjajal produk yang terbuat dari singkong ini?