Next
Beras kencur, kunyit asam, dan temulawak, hanyalah sebagian jenis jamu yang biasa kita temui sehari-hari. Walaupun sudah jarang dan sulit ditemui, namun masih ada beberapa tukang jamu gendong yang bisa dijumpai di Jakarta.
Namun sayang, saat ini rasanya tidak banyak orang yang minat pada jamu sebagai minuman obat ataupun perawatan tubuh secara tradisional. Ditambah lagi, tidak sedikit dokter yang melarang pasien mereka untuk menggunakan jamu sebagai media pendukung pengobatan. Nggak heran jika dari masa ke masa keberadaan jamu bisa tergerus dan tergeser. Padahal jamu merupakan salah satu kekayaan Nusantara yang harus dilestarikan.
Di sebuah restoran di hotel bintang lima di Jakarta, Satoo Resto, Hotel Shangri-La, justru meletakkan jamu sebagai salah satu menu wajib yang bisa dinikmati oleh semua pengunjung restoran. Mulai dari sarapan, makan siang, hingga makan malam; pengunjung Satoo Resto bisa mencicipi jamu yang dibuat langsung oleh para penjaja jamu tradisional.
What's On Fimela
powered by
Next
Saat itu, segerombolan tamu asal Malaysia pun ramai-ramai menyerbu ‘Jamu Station’ untuk mencicipi satu per satu jamu yang disajikan di sana. Di ‘Jamu Station’ kamu tidak hanya akan melihat jamu-jamu yang sudah tersaji dalam gelas, berbagai bahan rempah pembuat jamu dan botol-botol jamu khas pun berjejer di sana.
Next
Buat kamu pecinta minuman tradisional, kamu bisa menemukan berbagai minuman tradisional di kedua restoran ini. Wedang Ronde, Wedang Kacang, Bandrek, dan Sekoteng hanyalah segelintir menu minuman tradisional yang bisa kamu cicipi di kedua restoran ini.
So, mulai kembali mengenal berbagai jenis minuman tradisional, kenapa tidak?