Mia Maestro: Cantik, Seksi, dan Misterius!

Fimela Editor diperbarui 02 Mei 2012, 10:30 WIB
2 dari 3 halaman

Next

Dunia akting memang bidang yang membesarkan namanya. Mulai dari peran yang nggak terlalu besar saat ia menjadi saudari Frida kahlo dalam film “Frida”, sebuah film biografis tentang sosok pelukis Meksiko terkenal, yang membuat Salma hayek sang pemeran utama masuk nominasi Oscar tahun 2002; peran ikoniknya yang membuatnya dikenal secara internasional dan berdampingan dengan Jennifer Garner di serial laris “Alias”, hingga yang terbaru adalah keterlibatannya dalam film Blockbuster “The Twilight Saga: Breaking Dawn-Part 1” sebagai vampir dari klan Denali Coven. Berderetnya pengalaman aktingnya, ia nggak bisa dianggap hanya sekadar artis baru sekadar asal lewat yang penampilannya mudah dilupakan, karena dipastikan ia akan menjadi the next A list actress. Apa strateginya untuk mencapai goal itu? Dengan nada misterius, ia membocorkannya.

“Saya suka karakter yang memiliki unsur misterius di dalamnya dan tidak mengungkapkan semuanya begitu saja. Hal ini membuat karakter yang saya perankan semakin memikat penonton. Saya pikir semua perempuan memiliki kemampuan dalam dirinya untuk memukau orang lain di sekelilingnya. Kita hanya tinggal mengetahui cara untuk menampilkannya dalam kesempatan yang tepat,” katanya misterius.

Bakatnya pun nggak berhenti hanya di situ, karena Mia juga bertalenta di bidang musik dan terus mengasah bakatnya sebagai penulis lagu. Ia tampil sebagai penyanyi pembuka konser Sinead O’Connor di Los Angeles, New York, Reykjavik dan di Buenos Aires, serta sempat berkolaborasi dengan band Faithless dari UK di album terkininya mereka. Single romantis dan mendayu, “Llovera”, adalah satu tarikan suaranya yang bisa dinikmati dan menjadi soundtrack “The Twilight Saga: Breaking Dawn-Part 1”.

What's On Fimela
3 dari 3 halaman

Next

 

Saat ini ia sedang merampungkan rekaman album solonya yang pertama yang diproduseri oleh Valgeir Sigurosson, figur yang telah bekerja sama dengan beberapa musisi hebat seperti Björk dan band Inggris The Magic Numbers. Kekuatan inspirasinya dalam menciptakan album solo ini sangat mengikutkan sisi pribadinya dan sarat dengan pengaruh dari pengalaman-pengalaman, suasana hati, dan saat–saat penting di hidupnya yang ia temui. Terkadang terhubung juga dengan alam dan tempat yang spesifik. Bisa dibilang, album pertamanya bagaikan sebuah diary yang ia buka dengan sukarela.

Apa lagi yang sedang dikerjakan oleh Mia sekarang? Selain sedang menyelesaikan album solonya, Mia juga terlibat dalam pembuatan sebuah lagu single yang berjudul “Bewitch”. Lagu ini diciptakannya sendiri karena terinspirasi dari keharuman black orchid yang eksotis. Menurutnya, keharuman black orchid memunculkan perasaan cantik misterius yang dapat memukau orang-orang di sekelilingnya.

Sebagai pribadi yang passionate dalam mengerjakan hal yang ia suka, Mia selalu menyertakan sisi personal dalam karya musiknya,, termasuk dalam proses pembuatan lagu “Bewitch” tersebut. Ia bahkan sempat merasa tidak puas pada saat mendengarkan aransemen pertama dari lagu ini dan terus mencoba untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Mia mencurahkan segala kemampuan, kreativitas, dan imajinasinya untuk menyempurnakan lagu tersebut karena ingin menjadikan track itu sebuah masterpiece.

Lagu “Bewitch” ini sendiri, baru saja dirilis di Indonesia dan sudah mulai sering diputar oleh berbagai stasiun radio. Para penggemarnya pun diberikan kebebasan untuk mengunduh lagu tersebut dari website-nya langsung, di www.bewitchmiamaestro.com. Jadi, para penggemarnya bisa lebih mudah untuk menikmati keindahan suara Mia yang magis dan misterius. Dengar lantunan suaranya dan buktikan sendiri bagaimana komplitnya sosok Mia sebagai calon idola baru.