Semua buruh, tanpa mengenal gender dan status turun ke jalan menyuarakan aspirasi mereka. Bahkan, ibu-ibu demonstran yang berasal dari kelompok buruh yang menamakan diri mereka Serikat Pekerja Kereta Api Indonesia pun tak segan-segan membawa serta anak mereka dalam demo kali ini. Kelompok-kelompok buruh pun menyuarakan tuntutan-tuntutan mereka dalam berbagai cara, mulai dari mengaransemen musik yang sedang hits saat ini hingga melalui aksi teatrikal yang dipadukan dengan yel-yel yang diteriakan sepanjang jalan. Sekitar pukul 12, para demonstran pun mulai meninggalkan Bundaran HI dan mengarah ke titik selanjutnya, yakni Istana Negara.
Bukan hanya para ibu yang bersemangat untuk mengaspirasikan tuntutan dengan membawa serta anak-anak mereka. Bahkan, terlihat dua orang perempuan pun dengan sangat berapi-api memimpin orasi kelompok demonstran yang terdiri dari 3 kelompok serikat buruh. Namun sayang, di antara kelompok-kelompok buruh yang serius menyuarakan tuntutan perbaikan hidup mereka, masih ada beberapa oknum yang dari kelompok buruh yang hanya berperan sebahai partisipan tanpa tahu apa yang sedang mereka lakukan. “Saya sejak pukul 6 pagi sudah stand by di kantor untuk mengikuti demo hari ini. Saya juga tidak tahu setelah dari Bundaran HI akan melanjutkan ke mana. Saya hanya mengikuti instruksi dari koordinator kantor,” ujar Novi seorang karyawan yang baru bekerja selama 4 bulan di sebuah perusahaan elektronik. Well, apapun tuntutan yang disampaikan oleh para buruh terhadap pemerintah tentu semata-mata untuk mengubah sistem yang diharapkan bisa mengubah kesejahteraan hidup mereka. Selamat Hari Buruh Internasional untuk semua pekerja di seluruh dunia.