Next
Anita Feng, Selalu Percaya pada Rencana
Muda dan bertalenta. Dua kata ini pernah menjadi predikat Anita Feng (31) dalam sebuah artikel tentang dirinya, yang dimuat di salah satu rubrik koran besar lokal. Perempuan kelahiran Solo ini menekuni karirnya di bidang marketing sejak tujuh tahun lalu, ketika nggak seorang pun mengira dirinya akan melejit di bidang itu. Namun, ia akhirnya membuktikan potensi dirinya dengan memeroleh penghargaan The Young Marketer Award dan Indonesian Young Woman Future Business Leader Award, di usianya yang belum menginjak tiga puluh tahun.
Menurut Anita, yang juga senang menulis artikel tentang marketing, keberhasilan karirnya itu diraih bukan tanpa usaha. Seperti banyak perempuan sukses lainnya, ia memulai segalanya dari bawah, dengan bekerja di beberapa perusahaan multi nasional ternama di Indonesia. Mimpinya yang besar ia coba wujudkan dengan melakukan banyak hal positif. Setiap rencana yang gagal pun ia sikapi dengan bijak dan positif pula, karena ia percaya, bahwa meski setiap rencana nggak selalu bisa berhasil, tapi tanpa rencana, kesuksesan nggak akan bisa diraih.
What's On Fimela
powered by
Next
Anita ingin dilihat sebagai seorang team leader yang selalu punya strategi besar untuk pencapain setiap goal-nya, dengan kemampuannya menanamkan semangat positif pada timnya. Untuk itu, ia selalu mendiskusikan setiap rencana kerja dengan timnya, dan mempertimbangkan segala risiko yang mungkin timbul dari rencana-rencana tersebut. Namun, ia juga mempunyai prinsip untuk nggak gampang menyerah, setiap kali sesuatu nggak berjalan dengan baik. Hasilnya, perempuan lulusan program magister dari sekolah manajemen Prasetya Mulya ini mendapatkan beberapa penghargaan atas pencapaiannya yang luar biasa dalam karirnya di dunia marketing, termasuk Young Caring Professional Award dan beberapa yang sudah disebutkan di atas.
Dan karena jenis pekerjaannya mengharuskan Anita bertemu dan berhubungan dengan banyak orang, ia pun selalu berusaha untuk tampil cantik dan segar kapan dan di mana saja. Saat ditanya tentang produk kecantikan kepercayaannya, ia menjawab dengan mantap, bahwa hanya Caring satu-satunya produk yang mengerti kebutuhan akan perawatan wajahnya. Kesan Caring yang simpel dan modern membuat Anita percaya, bahwa setiap perempuan aktif yang memakainya---seperti dirinya---akan selalu tampak bersinar dan percaya diri. Selain dilengkapi beragam pilihan warna yang menarik dan packaging yang unik, kualitas Caring ditunjukkan dengan formulanya yang cocok untuk semua jenis kulit dan harganya yang terjangkau tapi cukup bersaing.
Next
Cindy Sally Edina, Berbagi Kebahagiaan untuk Memberi Inspirasi
Kesuksesan seseorang nggak harus selalu diukur dari materi yang ia peroleh. Hal ini diyakini Cindy Sally Edina (31), perempuan yang juga menjadi salah satu pemenang Young Caring Professional Award pada 2011 lalu. Mengawali karirnya dengan magang di sebuah perusahaan media besar di Jakarta, kemudian lanjut dengan bekerja di sana selama tujuh tahun, Cindy melejit menjadi marketing manager pada usia 25, di mana ia berhasil melebihi target penjualan yang ditetapkan dalam kurun waktu yang lebih cepat. Pada usia 28, ia memulai karir barunya sebagai financial consultant.
Selain pekerjaan tetapnya tersebut, perempuan yang hobi melukis ini juga aktif di beberapa kegiatan sosial. Melalui sebuah organisasi nonprofit yang berada di bawah UNESCO, CISV (Children’s International Summer Villages), Cindy mempromosikan budaya dan seni Indonesia, yang membuatnya telah berkeliling ke beberapa negara seperti Austria, Norwegia, dan Swedia. Itu dilakukannya selama enam tahun, sejak 2004-2010.
Next
Selain itu, sejak 2010, Cindy menjalankan sebuah social project bersama temannya yang merupakan seorang pastor, sekaligus akademisi bergelar Doktor di bidang psikologi. Proyek kemanusiaan itu mereka namakan Journey to The Light, dan bergerak membantu mereka yang mengalami trauma dan depresi, agar bisa kembali ke kehidupan mereka dengan tetap mempunyai harapan. Pengalamannya melihat salah satu teman baiknya menderita karena depresi membuatnya makin mantap menjalankan proyek itu sepenuh hati. Dan metode yang ia gunakan nggak mengandalkan obat-obatan---karena obat biasanya menimbulkan ketergantungan pada pasien---melainkan melalui buku dan musik. Meski proyek ini sempat terhambat masalah dana dan sumber daya manusia, Cindy yakin usaha yang kuat diiringi bantuan Tuhan dapat mewujudkannya. Saat ini Journey to The Light sedang dalam proses finishing untuk kemudian dirilis.
Cindy, yang selalu berusaha untuk berpikir dan melakukan sesuatu out of the box, ini selalu ingin mendapat pengalaman baru. Ia ingin menyebarkan antusiasmenya terhadap kehidupan kepada orang lain, agar bisa memberikan inspirasi kepada mereka untuk menjalani hidup dengan lebih berarti. Menurutnya, kebahagiaan akan lebih indah jika disebarkan dan dirasakan oleh banyak orang. Selain senyum sebagai make up alami, Cindy juga memercayakan produk kecantikan yang memancarkan kebahagiaannya dengan Caring. Ia senang sekali ada brand lokal yang kualitasnya bagus dan, sesuai namanya, care pada konsumennya. Menurut Cindy, Caring sangat mudah diaplikasikan dan tahan lama, cocok untuk perempuan aktif yang nggak punya banyak waktu untuk memperbaiki dandanan. “Teksturnya yang nggak berminyak dan menyatu dengan wajah membuat saya makin percaya diri, dan jadi termotivasi nggak hanya untuk bekerja, tapi juga berbagi kebahagiaan dengan orang lain,” kata Cindy.
Next
Deborah Dewi, Jatuh Cinta pada Dua Dunia
Menjadi seorang marketer dan graphologist dalam waktu yang bersamaan membawa banyak hal positif bagi Deborah Dewi (31). Bagaimana nggak, dua pekerjaan yang ditekuninya itu membuatnya berkesempatan bertemu dan bekerjasama dengan banyak orang dari berbagai profesi, mulai dari ibu rumah tangga, psikolog, musisi, selebriti, sampai tokoh masyarakat. Berasal dari keluarga yang sederhana, Debo tumbuh dan besar menjadi pribadi yang pantang menyerah dalam hal apa pun. Pengalaman hidup orang tuanya juga memberinya inspirasi untuk bisa bermanfaat bagi orang lain. Ia selalu ingin menjadi lebih sukses dan memperkaya diri, agar bisa memperkaya orang lain baik dari segi materi maupun nonmateri.
Perkenalan Debo di dunia marketing berawal dari keterlibatannya dalam program brand activation sebuah radio di Bandung, pada 2003. Ketika kegiatannya itu memberinya kesempatan untuk menangani proyek-proyek brand besar dalam skala nasional, saat itu pula Debo menyadari dirinya jatuh cinta pada dunia marketing. Sampai akhirnya, pada awal 2007, seorang rekan mengajaknya bergabung menjadi pengelola sekaligus salah satu pemegang saham sebuah marcomm agency di Surabaya. Ia pun menjadikan tawaran tersebut sebagai jalan untuk menggali potensi diri sebagai marketer dan entrepreneur. Keyakinannya pada kemampuan dirinya pun makin besar ketika mendapat kepercayaan dari klien-klien besar nasional.
Next
Pada akhir 2009, Debo jatuh cinta untuk yang kedua kalinya, ketika ia mulai mengenal ilmu grafologi (ilmu membaca kepribadian orang melalui tulisan tangan, Red.), memutuskan untuk menjadi full timer graphologist pada pertengahan 2010, dan kemudian berafiliasi dengan salah seorang ahli grafologi terkemuka Indonesia pada 2011. Mereka membangun sebuah lembaga keilmuan grafologi di Indonesia, yang berada di bawah naungan PT. Authentic Learning System Indonesia (ALESI). Kini, ia mendapat kepercayaan dari PT. ALESI untuk terlibat dalam penanganan kasus-kasus grafoforensik dan penyelidikan yang dilakukan melalui dokumen. Nggak hanya itu, ia lalu tergerak untuk menggabungkan dua dunia kecintaannya dengan menjadi Business Development Associate PT. ALESI.
Ketika ditanya tentang salah satu cara cepat dan efektif dalam pencapaian tujuan karir, Debo menjawab personal branding. “Personal branding yang kuat akan membuat seseorang paling dikenal dan diingat oleh orang lain. Tanpa itu, kita nggak lebih dari sekedar sumber daya manusia biasa,” kata Debo, yang beranggapan bahwa membangun personal brand membuatnya melakukan hard work dan smart work sekaligus, yang kemudian berhasil membawanya menjadi salah satu pemenang Young Caring Professional Award 2011. Namun itu tentunya harus didukung tingkat kepercayaan diri yang tinggi, yang salah satunya dapat di-boost dengan pemilihan produk kecantikan yang tepat. Untuk itu, Debo percaya pada Caring, produk dengan formula yang ringan dan menempel natural di wajah, menjadikan penampilannya selalu fresh setiap saat. Efek shimmer-nya yang bercahaya juga menjauhkan penampilannya dari kesan kusam, bahkan dari pagi sampai malam. Menurut Debo, Caring cocok untuk perempuan yang dinamis, yang memerlukan make up tahan lama tanpa harus banyak retouch.