Sembuhkan Kanker dengan Yoga Ketawa

Fimela Editor diperbarui 18 Apr 2012, 05:29 WIB
2 dari 3 halaman

Next

Kanker masih jadi nightmare sampai sekarang dan banyak orang tak tahu cara tepat untuk menangani penyakit ini. Pengobatan alternatif tak jarang jadi pilihan karena tak percaya dengan pengobatan medis. Tapi, dr. Ang Peng Tiam dari Parkway Cancer Centre menawarkan sebuah solusi, yaitu tindakan pencegahan dan penanganan kanker dengan skrining, vaksinasi, kemoterapi, radioterapi, dan yoga.

Skrining, skrining, skrining!

Untuk mencegah kanker serviks, misalnya, kamu bisa rutin melakukan skrining atau pemeriksaan pencegahan dengan USG panggul dan PAP Smear. Skrining juga bisa kamu lakukan dengan vaksinasi cervarix. Sementara pada kanker usus besar, pencegahannya dilakukan dengan kolonoskopi, yaitu pendeteksian dan pengangkatan tumor lebih awal, saat polip, yaitu benjolan jinak di dinding bagian dalam usus dan rektum, masih ditahap pra-kanker, agar kemungkinannya berkembang jadi kanker kecil. Atau, yang lebih sederhana, bisa juga dengan Faecal Occult Blood Test (FOBT), mendeteksi jejak darah pada tinja, setahun sekali.

Kanker usus besar umumnya diderita pasien yang berusia di atas 50 tahun, tapi usia berapa pun juga bisa terkena kanker ini. “Masalahnya, kanker usus besar di tahap awal seringkali tidak terlihat tanda-tanda atau gejalanya, dan saat pasien datang dengan gejala seperti perut kembung atau merasa tidak nyaman, biasanya itu sinyal sudah stadium lanjut,“ ujar dr. Khoo Kei Siong, Wakil Direktur Medis Parkway Cancer Center. Perubahan kebiasaan buang air besar, pendarahan di anus, penurunan berat badan tanpa diketahui sebabnya, anemia, dan adanya benjolan di perut adalah gejala lain kanker usus besar.

3 dari 3 halaman

Next

Lawan!

Penderita kanker umumnya akan merasa takut, gelisah, tertekan, bahkan sampai frustasi. Padahal, salah satu pendukung kesembuhan, selain pengobatan, adalah dengan keadaan psikologis yang kuat dan penuh pengharapan. Dengan begitu penderita kanker selalu termotivasi untuk melawan penyakitnya dan optimis bisa sembuh. Salah satu terapi yang bisa mengurangi beban penderita kanker adalah Laughter Yoga atau Yoga Ketawa, seperti yang rutin dilakukan di Parkway Cancer Centre.

Kalau kanker dikatakan sebagai penyakit pembunuh, masih ada yang lebih berbahaya dari itu, yaitu stres. Buktinya, 70 sampai 80 persen penyakit bermula dari stres. Karena itulah, Yoga Ketawa dipilih untuk mengembalikan keseimbangan emosi, menetralkan suasana hati dan meningkatkan kualitas hidup. Tidak hanya bermanfaat untuk orang-orang yang sehat agar hidup tenang, nyaman, dan lebih bahagia sehingga kamu selalu berpandangan positif, Yoga Ketawa juga bisa mempercepat proses penyembuhan.

Dengan Yoga Ketawa, penderita kanker akan makin bersemangat melawan penyakit, yang otomatis meningkatkan sistem imun tubuh sehingga tak mudah drop dan mampu menahan laju perkembangan sel kanker. Yoga Ketawa merupakan latihan kardio yang bagus, karena cukup dengan terapi ketawa, sirkulasi darah meningkat dan otot-otot tegang mengendur sehingga menurunkan tekanan darah dan mengurangi depresi.

So, sayangi tubuhmu sendiri dan biarkan dia tetap sehat dengan selalu berpikiran positif dan rutin melakukan check up. Lebih baik bahagia dan sehat daripada stres akibat pikiranmu sendiri, lebih baik juga mencegah daripada mengobati. Istilah-istilah lawas, tapi masih tetap yang paling masuk akal, kan?