Pevita Pearce, Penyuka Film Horor dan Pencinta Laki-Laki Berkulit Gelap

Fimela Editor diperbarui 14 Mar 2012, 05:30 WIB
2 dari 3 halaman

Next

1.     Bisa jadi pemalu, tapi bisa juga malu-maluin.

2.     Punya sirkulasi mood sendiri: stress – mood ingin belanja – bangkrut – stress lagi.

3.     Penggemar berat film horor dan psychological thriller.

4.     Sangat nggak suka dibilang berparas cantik.

5.     Bukan seseorang yang bisa makan pedas, tapi snack favoritnya adalah stik balado.

6.     Suka sekali mengunjungi museum.

7.     Suka bereksplorasi dengan hal baru, salah satu contohnya adalah makan tupai.

8.     Pencinta berat reptil, namun mengaku ular termasuk lumayan enak untuk dimakan.

9.     Lebih mudah bergaul dengan laki-laki ketimbang perempuan.

10.  Itu karena ia merasa perempuan selalu judgemental, apalagi soal penampilan.

11.  Pribadi yang sangat suka segala hal anti kemapanan. No make up dan baju santai adalah dua hal favoritnya.

12.  Selalu menjadi pencair suasana dalam berbagai kesempatan.

13.  Sangat dekat dengan kakak laki-lakinya sehingga sangat jarang berantem dengannya.

What's On Fimela
3 dari 3 halaman

Next

14.  Saking dekatnya mereka, sering disangka sepasang kekasih yang romantis.

15.  Dijuluki “Miss Ngaret” oleh sahabatnya.

16.  Not a good secret keeper.

17.  Tapi, dia adalah orang yang sangat bisa diandalkan untuk menjadi sahabat.

18.  Sehingga, ngangenin untuk sahabat-sahabatnya karena tingkah lakunya yang yang selalu menyenangkan.

19.  Bisa makan banyak sekali, yaitu 10 kali sehari, tapi setelah itu besoknya ia nggak makan sama sekali.

20.  Suka sekali belajar tentang berbagai hal dari orang baru yang ia temui dan ia aplikasikan dalam kehidupannya.

21.  A very persuasive person. Pernah berhasil membujuk sahabat-sahabatnya untuk membuat tindik, sementara ia sendiri nggak melakukannya.

22.  Nggak tertarik dengan laki-laki berkulit putih.

23.  “Yang penting dia pintar dan lucu, saya pasti mudah tertarik dengan laki-laki semacam itu,” akunya.

24.  Bad at names. Ia pasti akan mudah lupa nama orang yang sudah ia jabat tangannya atau ajak berkenalan. “Kalau sudah 3 hari bareng-bareng, baru saya bisa ingat,” katanya.

25.  Di usianya yang beranjak 20 tahun pada akhir tahun ini, ia merasa semakin dewasa dan itu terlihat dari cara bicaranya yang semakin tertata dan sudut pandang berpikirnya yang dalam.