Next
Obat sirup memang paling mudah dan enak dikonsumsi, terutama bagi anak-anak. Namun, tak jarang kita salah mengartikan takaran yang tepat. Berbeda dengan pil, kapsul, atau tablet yang dosisnya jelas, obat sirup justru sering diminum dengan dosis yang tidak tepat hanya karena kita menyamakan takaran sendok takar dengan sendok makan. Pernahkah kamu perhatikan kalau ukuran tiap sendok berbeda? Padahal, kita seringkali mengasumsikan bahwa volume 1 sendok sama dengan 5 ml cairan, setara dosis obat sekali minum. “Banyak masyarakat mencari alternatif alat untuk minum obat, salah satunya dengan menggunakan sendok makan. Ini berisiko meningkatkan kesalahan dosis yang dapat membahayakan pasien,” kata Koert van Ittersum, asisten profesor di Georgia Institute of Technology. Bahaya pertama yang mengancammu karena kesalahan dosis adalah efek samping obat.
Sembarang Pilih Obat
Kamu sedang demam, tapi punya riwayat penyakit asma? Hati-hati, obat-obatan yang mengandung asetaminofen (paracetamol atau tylenol) untuk menurunkan demam bisa jadi justru membuat asma-mu kambuh. Hasil penelitian dr. John McBride yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics mengungkapkan konsumsi asetaminofen membuat gejala asma anak memburuk hingga 60 %. So, berhati-hatilah karena tak semua obat cocok dikonsumsi siapa saja. Pelajari terlebih dulu riwayat penyakit bawaan atau alergi terhadap zat tertentu, baru tentukan obat yang pas. Perlu juga mengonsultasikannya ke dokter.
Next
Suplemen vs Obat
Terobsesi segera kembali fit dengan meminum obat plus suplemen bersamaan? Hati-hati, kamu malah bisa menimbulkan masalah baru. Ini dia suplemen yang akan bereaksi jika diminum bersamaan dengan beberapa jenis obat. Minyak ikan plus obat penurun tekanan darah akan menyebabkan tekanan darah turun secara drastis, sedangkan minyak ikan yang diminum berbarengan dengan ginko biloba akan memperlambat pembekuan darah sehingga menyebabkan pendarahan. Kalsium plus obat osteoporosis atau beberapa jenis antibiotik akan menurunkan penyerapan obat-obatan tersebut karena kalsium mengikatnya. Sementara Vitamin D yang dikonsumsi dengan obat diuretik dapat meningkatkan kadar kalsium dalam tubuh yang mengancam kesehatan ginjalmu.
Kondisi badan yang tidak fit sangat mudah tertular flu, apalagi jika kamu tak menjaga dan membuat tameng sendiri. Sepele, hanya dengan mengucek matamu setelah berinteraksi dengan orang yang sedang flu, kamu bisa segera tertular karena virus flu masuk ke tubuhmu melalui mata. Lubang kecil di sudut bawah kelopak mata sebenarnya langsung terhubung dengan rongga hidung, jadi ketika kamu mengucek mata, virus akan dengan mudah masuk dari lubang mata ke rongga hidung, lalu dengan bantuan udara saat bernapas virus masuk ke dalam tubuh. Karena virus flu juga mudah berkembang biak di daerah sekitar hidung yang bersuhu dingin, memakai masker atau syal untuk menghangatkannya juga disarankan.
Ciuman
Air liur lewat bersin, batuk, atau berbagi gelas bisa menularkan penyakit, seperti batuk, pilek, flu, bahkan H1N1, termasuk lewat ciuman. Epstein-Barr, Human Papillomavirus (HPV), virus herpes simpleks tipe 1, dan virus herpes sitomegalo juga merupakan segolongan virus yang bisa menular dari ciuman. Belum lagi ditambah infeksi bakteri streptokokus yang dapat menyebabkan sakit tenggorokan dan penyakit gusi, juga infeksi virus coxsackie yang bisa menyebabkan penyakit mulut. So, kalau mau ciuman dengan pasangan perhatikan dulu kesehatan kalian, jangan sampai ciuman justru jadi ajang bertukar penyakit. Dr. Widodo Judarwanto, SpA mengungkapkan, penularan flu tidak akan terjadi tanpa adanya kontak fisik, karena virus tidak beterbangan di udara dan tidak mungkin tertiup angin dengan jarak yang jauh.
Jadi, siap sembuh dari flu dalam waktu kilat?