Rina Poerwadi: Siapa Bilang Sukses Di Karir Kedua Tidak Mungkin?

Fimela Editor diperbarui 12 Mar 2012, 08:20 WIB
2 dari 5 halaman

Next

Berbicara tentang Holistic Aromatherapy maka kita akan membicarakan Rina Poerwadi. Tim FIMELA.com berkunjung ke rumah sekaligus tempat praktik Rina yang terdapat di daerah Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Sesampainya di sana, Rina yang juga baru selesai melakukan rutinitas pilates langsung menggiring tim FIMELA.com menuju ruang tamu yang terhubung langsung dengan halaman belakang rumahnya.

Rina Poerwadi, satu-satunya pakar Holistic Aromatherapy di Indonesia ini, sukses menjalani karir keduanya selama lebih dari 10 tahun. Jangan berpikir bahwa Rina sebelumnya terjun dan bekerja di bidang ilmu kesehatan. Rina pada awalnya adalah seorang perempuan karir yang bekerja di perusahaan advertising, namun karena satu hal, Rina pun memutuskan untuk banting stir ke bidang yang berbeda dan memulai karir baru. “Dulu saya bekerja di perusahaan advertising selama 10 tahun di Jakarta. Namun, pada tahun 1998, suami saya dipindahkan ke Hongkong. Saat itu saya merasa, jika saya tidak bisa mendapat pekerjaan di sana maka saya harus melanjutkan sekolah. Akhirnya saya mencoba bidang yang saya tekuni ini, Holistic Aromatherapy. Sebenarnya bidang yang saya jalani sekarang bisa dikatakan juga bidang yang tidak sengaja saya pilih,” Rina mulai bercerita pada tim FIMELA.com.

3 dari 5 halaman

Next

 

Bidang advertising dan Holistic Aromatherapy tentu adalah dua bidang yang sama sekali berbeda. Lantas, apa yang membuat Rina bisa tetap fokus menyelesaikan pendidikannya di bidang ini? “Bidang yang saya geluti sekarang tentunya berbeda jauh dari background pendidikan saya sebelumnya. Dulu saya dari background pendidikan sosial, sedangkan ketika menempuh pendidikan aromaterapi saya harus belajar tentang anatomi tubuh dan berbagai nama ilmiah. Namun, karena pada saat itu usia saya sudah cukup matang untuk memutuskan bahwa apa yang saya pilih adalah keputusan yang akan saya jalani secara serius. Selain itu, karena pada waktu itu saya sekolah dengan meminjam uang suami dan berjanji akan mengembalikannya maka saya pun semakin giat dan semangat menyelesaikan sekolah. Dan saat kembali ke Jakarta pun saya berniat akan membuka praktik ini,” tutur ibu satu orang anak ini.

4 dari 5 halaman

Next

 

Beralih ke dunia yang sama sekali berbeda, ternyata justru malah menjadi pemicu bagi Rina untuk semangat menjalani karir barunya. “Bukan tidak mungkin kita mengubah karir di usia yang tidak muda lagi. Memang agak susah juga jika harus mengatakan bahwa second career akan lebih sukses dari karir pertama. Semua pekerjaan tentu memerlukan komitmen dan keseriusan tinggi dalam menjalani, itulah yang menentukan kesuksesan karir kedua kita nantinya. Selain itu, bisa dilihat juga dari konsep ide bisnis yang kita cetuskan. Jika konsep bisnis yang kita bangun adalah konsep baru dan original maka kemungkinan kecil orang bisa mengikuti bisnis yang kita jalani. Dan yang paling  penting dari semua itu adalah kesenangan dalam menjalani karir kedua kita. Jika pada karir pertama kita merasa “terpaksa” dalam menjalaninya maka di karir kedua ini tentu kita harus dengan bahagia menjalaninya,” Rina memberi saran.

5 dari 5 halaman

Next

 

Bidang yang digeluti Rina saat ini bukanlah bidang yang umum di Indonesia. Bahkan, Rina adalah satu-satunya pakar Holistic Aromatherapy di Indonesia. Menjalani pekerjaan di bidang yang berbeda, tentu membuat Rina banyak menemui tantangan dan hambatan. Tantangan apa yang harus dihadapi Rina sejak kali pertama membuka praktik Aromatherapy di Indonesia mengingat masyarakat Indonesia belum familiar dengan bidang yang satu ini? “Holistic Aromatherapy sebenarnya lebih berhubungan dengan isu klinik. Sedangkan di Indonesia orang hanya tahu bahwa aromaterapi adalah sesuatu yang berhubungan dengan bau-bau yang menyenangkan. Saya banyak berhubungan dengan klien yang memunyai masalah klinis, tetapi kita tidak boleh menyebut bahwa Holistic Aromatherapy adalah alternatif terapi karena Holistic Aromatherapy bersifat komplementer. Holistic Aromatherapy tidak akan memisahkan diri menjadi healing modality. Dan yang pasti, karena kita bergerak di bidang clinical aromatherapy, kita harus menggunakan minyak esensial grade 1. Sedangkan di luar banyak beredar minyak esensial yang tidak jelas tingkatannya,” Rina bercerita.

Sepuluh tahun sukses menjalani karir keduanya, tentu ada orang yang paling berpengaruh untuk Rina. “Suami saya adalah orang yang paling berpengaruh dalam karir saya ini. Suami saya adalah tempat saya bertanya. Dan suami saya yang selama ini membantu mengarahkan saya untuk fokus pada satu tujuan dan tentunya memberi masukan untuk menjalani bisnis ini. Persahabatan saya dan suami tentu sangat mendukung keberlangsungan bisnis Holistic Aromatherapy yang saya jalani,” Rina menutup pembicaraan.