Musik Dangdut Goes International?

Fimela Editor diperbarui 05 Mar 2012, 12:59 WIB
2 dari 3 halaman

Next

Dunia musik di Indonesia adalah salah satu “cabang” dunia hiburan yang maju, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Salah satu jenis musik yang sudah bercokol lama dan juga sangat merakyat di Indonesia adalah musik dangdut. Musik dangdut berakar dari musik Melayu yang mengalami perpaduan dengan musik dari India dan Arab. Musik dangdut diketahui matang dan berkembang di Indonesia sekitar tahun 70-an. Namun sayang, sejak tahun 70-an hingga saat ini, dangdut seperti hanya dianggap sebelah mata dan dikategorikan sebagai musik masyarakat kalangan bawah.

Musik dangdut bukan tidak pernah mengalami masa kejayaan, pernah pada tahun 90-an, dangdut pernah mengalami masa keemasan dengan munculnya penyanyi-penyanyi dangdut dengan lagu yang mulai bisa diterima oleh masyarakat pada umumnya, sebut saja Ikke Nurjanah dan Cici Paramida. Bahkan, di sebuah stasiun televisi swasta yang terkenal dengan berbagai acara musik anak muda terkini, khusus membuat segmen untuk menayangkan musik-musik dangdut.

3 dari 3 halaman

Next

Seiring dengan bergulirnya waktu, musik dangdut seolah kembali lagi menjadi musik yang terpinggirkan. Musik yang dianggap sebagai musik kalangan bawah ini kini sedang diusahakan untuk goes international. Musyawarah Nasional Persatuan Artis Musisi Melayu Indonesia atau PAMMI yang diketuai oleh Raja Dangdut, Rhoma Irama menghasilkan sebuah keputusan akan mendaftarkan musik dangdut ke UNESCO sebagai salah satu warisan budaya Indonesia.

Menurut Ikke Nurjanah selaku Ketua Harian Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia (PAMMI) periode 2012-2017, musik dangdut merupakan satu-satunya kesenian asal Indonesia yang tidak dimiliki bangsa lain sehingga patut diperjuangkan untuk masuk ke UNESCO setelah batik diakui oleh dunia. Usaha untuk memasukkan dangdut ke dalam UNESCO pun didukung oleh mantan Ketua DPR, Agung Laksono.

Well, kita tunggu saja kabar baik dari berbagai usaha yang dilakukan oleh seniman dari PAMMI. Jika dangdut diakui dunia, tentu seluruh masyarakat Indonesia juga akan bangga atas pencapaian ini, bukan?