Next
Beberapa tahun lalu, di beberapa tempat di Indonesia, ada peraturan yang menetapkan bahwa usia mulai masuk sekolah dasar adalah tujuh tahun. Namun ternyata, ada juga orang tua yang sudah menyekolahkan anaknya di bawah usia tersebut. Dan seiring berjalannya waktu, kini, hal itu makin sering terjadi. Akibatnya, ada gap usia yang terjadi dalam kelas anak di sekolah, meskipun hal itu mungkin nggak terlalu memengaruhi hasil belajar atau kemampuan anak menerima pelajaran. Tapi baru-baru ini, pemerintah juga menganjurkan pendidikan formal sejak dini. Jadi sebenarnya, pendidikan anak usia dini (PAUD) itu perlu nggak sih?
Perlu atau Penting?
Sebenarnya bukan masalah perlu atau nggak, tapi penting atau nggak. Mungkin ada yang bilang bahwa di bawah usia tertentu, anak nggak seharusnya masuk sekolah, karena pengenalan dan sistem pembelajaran di rumah bersama orang tua pun sudah cukup. Namun, pendidikan usia dini ternyata penting, karena menurut suatu penelitian, itu akan menjadikan anak siap menghadapi dunia sekolah yang sesungguhnya kelak, meski konsep pendidikan usia dini masih seputar bermain dan belajar. Usia dini (0-5 tahun) adalah masa golden age dari seorang anak, di mana orang tua bisa mengenalkan bermacam hal yang dapat berguna untuk perkembangan fisik dan psikisnya, termasuk masalah sosialisasi dengan anak lain.
What's On Fimela
powered by
Next
Jenjang Usia dan Keuntungan
Di beberapa negara lain, pendidikan usia dini dilakukan sejak usia 0-8 tahun, tapi di Indonesia, pemerintah menetapkan pendidikan tersebut untuk anak usia 0-6 tahun. Dan pendidikan anak usia dini berfokus pada tumbuh kembang anak, yang mencakup perkembangan fisik (motorik halus dan kasar), kecerdasan kognitif (daya pikir, daya cipta, emosi, dan spiritual), kecerdasan sosio-emosional (perilaku dan agama), serta berkomunikasi. Selain itu, sistem pendidikan di masa keemasan anak ini juga berguna untuk membantu membentuk karakter anak saat ia menginjak jenjang sekolah yang lebih tinggi nanti. Jadi, sebaiknya, jangan pikirkan perlu atau nggak si kecil mulai belajar di usianya yang masih muda, tapi pertimbangkan kebaikan yang dapat kamu dan si kecil peroleh dari itu. Namun, bukan berarti kamu lantas menyerahkan pendidikan dan pembelajaran anakmu sepenuhnya di sekolah, karena anak tetap perlu stimulasi yang berasal dari dalam rumah tempat ia tinggal, dan keluarga adalah pemberi stimulasi terdekat.
Persiapan Masuk Sekolah
Sebagai orang tua, tentunya kamu perlu melakukan beberapa persiapan sebelum memasukkan si kecil ke sekolah, selain tentunya persiapan finansial. Menurut psikolog Ayu S. Sadewo, ada beberapa cara untuk mulai membiasakan anak dengan calon sekolahnya, sebelum ia benar-benar memulai hari pertamanya di sana. Kamu bisa mengajak si kecil jalan-jalan dan melihat-lihat gedung sekolahnya, dan menunjukkan mana ruang belajar, ruang bermain, atau kamar kecil. Jika memungkinkan, ajak ia mengunjungi sekolah pada saat jam sekolah sedang berlangsung, agar ia bisa ‘berkenalan’ dengan suasana sekolah. Dan kalau ada anak-anak lain dekat tempat tinggalmu yang juga akan bersekolah di tempat yang sama dengan si kecil, ada baiknya kamu mengenalkan si kecil lebih dulu dengan mereka, agar ia terbiasa dan mungkin untuk mengurangi rasa canggungnya bertemu lebih banyak orang lagi saat di sekolah nanti.