Bagaimana Bila Kantor Jadi Tempat Mesra-Mesraan?

Fimela Editor diperbarui 20 Feb 2012, 03:59 WIB
2 dari 5 halaman

Next

Membicarakan hubungan asmara dan cinta kayaknya kita nggak akan pernah kehabisan kata. Yup, percintaan memang selalu menjadi persoalan yang menarik. Bagaimanakah jika menggabungkan topik percintaan dengan urusan kantor? Apakah masih bisa menjadi topik menarik? Jangan salah, mencampuradukkan antara urusan percintaan dan kantor juga bisa menjadi bahasan yang menarik dengan teman-teman di kantor.

Tidak semua kantor memberlakukan larangan untuk menjalin hubungan dengan teman sekantor. Tapi, tentunya nggak ada yang bisa mengendalikan urusan yang menyangkut hati. Buktinya masih banyak juga karyawan yang berpacaran dengan rekan sekantor sekalipun perusahaan tempatnya bekerja memberlakukan pelarangan. Tapi, apakah status pacaran bisa menjadi alasan utama untuk mereka melakukan PDA di kantor?

3 dari 5 halaman

Next

 

“Walaupun, setahu saya, tidak ada kantor yang memberikan peraturan secara tertulis tentang tata cara bersikap, sebagai manusia dewasa sebaiknya kita bisa mengontrol sikap dan tahu bagaimana cara bersikap yang baik sesuai dengan tempat. Melakukan PDA di kantor tentu merupakan perbuatan yang tidak etis jika dilihat dari segi kepantasan,” ujar Fara Dwi Andjarsari, S. Psi., M. Psi., Psi., Dosen Psikologi di salah satu perguruan tinggi swasta.

Dengan banyaknya masuk kebudayaan luar ke Indonesia dan juga banyaknya warga Indonesia yang menuntut ilmu di luar negeri, nggak heran jika sedikit demi sedikit terjadi pergeseran nilai di masyarakat. Namun, walaupun demikian, tentu kita harus tetap harus sadar dan bisa menempatkan diri bahwa kita berada di negara bagian Timur yang erat dengan sopan santun.

4 dari 5 halaman

Next

 

Di Indonesia, masyarakat tidak dididik untuk terbiasa melihat PDA di tempat umum. Ya, di tempat umum saja sebagian besar orang akan merasa “gerah” jika melihat sepasang kekasih melakukan PDA, bayangkan bagaimana jika ada teman kerja yang melakukan PDA di kantor. “Kalau si pacar cuma nyamperin pacarnya untuk sekadar memberikan cium pipi atau bertanya kabar, itu masih bisa ditoleransi. Tapi, kalau sudah mereka sudah duduk terus berdua dan mengumbar kemesraan dalam waktu yang cukup lama, itu sudah mengganggu orang lain,” Uchita, seorang penyiar radio, berpendapat.

5 dari 5 halaman

Next

 

Lain dengan Uchita yang masih bisa menoleransi melihat rekan sekantor berpacaran di depan umum, Ine seorang fashion stylist mengaku sama sekali tidak bisa menoleransi dengan pasangan yang mengumbar kemesraan di kantor. “Kantor adalah ruang publik, di sini setiap orang dituntut untuk bersikap profesional. Kalau ada yang mesra-mesraan di kantor pastinya bisa mengganggu kerja rekan-rekan yang lain. Kalau memang ada orang seperti itu di kantor, pasti dengan sendirinya mereka akan menjadi buah bibir orang-orang sekantor,” ujar Ine.

"Kita tidak bisa menutup mata bahwa masuknya berbagai informasi dan pengaruh dari luar menciptakan pergeseran nilai di masyarakat kita. Namun, tentu saja semua memerlukan kedewasaan kita untuk bersikap. Yang harus diingat adalah kita tinggal di wilayah Timur yang masih menjunjung tinggi norma-norma kesopanan," Mbak Fara menekankan.

Kantor, seberapapun dekatnya hubungan kita dengan si pacar di kantor, pastinya tuntutan profesionalitas harus dikedepankan. So, masih berpikir PDA wajar dilakukan di kantor dan di tempat umum?