Next
Fimela.com (F): Bisa cerita sedikit bagaimana awalnya bisa tertarik di dunia tata rambut?
Peter F. Saerang (P): Waktu remaja di Manado, setiap pulang sekolah saya melewati sebuah radio amatir. Di dalam situ ada sebuah salon dan setiap hari saya melihat para pekerja di salon menggunting, sanggul dan merias perempuan. Lama-lama saya tertarik dan akhirnya memberanikan diri mencoba-coba menggunting dan menata rambut saudara dan teman. Ternyata semua memberikan respon yang baik. Akhirnya pada tahun 1976 saya memutuskan untuk ke Jakarta dan belajar di sekolah Rudy Hadisuwarno selama kurang lebih 3 bulan untuk mempelajari basic tentang rambut lalu melanjutkan kelas selama 2 minggu khusus sanggul.
F: Setelah 3 bulan belajar Peter langsung kerja?
P: Aku melanjutkan lagi sekolah rambut di London dan Paris untuk mendapatkan ilmu yang lebih dalam dan luas lagi. Lalu karena tahun 80an itu sanggul Bangkok lagi “in” aku juga memutuskan ke Bangkok untuk belajar ilmu sanggul itu.
F: Apakah Peter pernah ikut kompetisi hairstyling?
P: Iyah pernah dua kali. Waktu selesai belajar di Rudy Hadisuwarno aku ikut kompetisi menyanggul dan keluar sebagai runner up. Lalu setelah saya pulang dari Eropa saya ikut kompetisi hair cutting se-Asia Pasifik di Hongkong dan menjadi juara. Tahun-tahun berikutnya saya menjadi juri untuk kompetisi yang sama dan pada tahun 1986 saya juga diundang ke Verona, Italia untuk jadi juri pada Hair World Competition.
F: Bisa cerita sedikit tentang suka dan duka berprofesi sebagai hairdresser?
P: Dunia kecantikan memang sudah menjadi hobi saya dan dari pekerjaan ini saya bisa bertemu banyak orang dan memperluas networking saya. Banyak kisah menarik yang saya dapatkan dari setiap klien, misalnya saat menangani rambut Dewi Soekarno, setiap dia datang ke salon pasti orang-orang heboh dan ramai datang menonton. Begitu juga saat Julia Roberts datang ke Salon saya, setelah rambutnya selesai ditata, dia memanggil anak buah saya yang mencuci rambut dan blow-dry tadi dan mengucapkan terimakasih.
F: Kisah yang paling berkesan?
P: Yang paling saya ingat adalah waktu menata rambut Margaret Tatcher saat ia berkunjung ke Jakarta. Selama 4 hari saya menata rambutnya dan ternyata seorang Iron Lady yang di segani di dunia politik sama saja seperti perempuan lainnya yang ramah dan senang ngerumpi saat di tata rambutnya. Lalu pada hari ketiga saya minta ijin untuk keesokan harinya datang ke hotel sedikit lebih siang karena ada janji merias pengantin yang sudah membuat janji dari setahun sebelumnya. Dengan ramah dia menyuruh saya untuk tidak usah datang karena menurut dia merias pengantin itu jauh lebih penting.
F: Apa sih rahasia sukses yang bisa membuat nama Peter F. Saerang sampai sebesar ini?
P: Kuncinya adalah jangan pernah merasa puas dan harus terus belajar. Tren silih berganti begitu juga dengan teknik dan produk kecantikan, dan kita harus menjadi pertama yang tahu. Jadi jangan pernah berhenti untuk belajar.
Next
F: Bagaimana untuk tren rambut 2012?
P: Nostalgia dan Modernitas adalah dua kata kunci yang menjabarkan tren rambut 2012. Unsur klasik ditampilakan kembali dan diolah dengan gaya modern yang lebih segar.
F: Apa yang kurang menyenangkan dari pekerjaan ini?
P: Tidak ada, karena profesi ini sayang anggap sebagai hobi jadi tidak terbersit kata bosan atau jenuh. Sampai sekarang saya selalu berhati-hati dan sabar dalam memegang rambut para klien. Selain itu coba untuk selalu berinteraksi dengan klien sebelum menata rambutnya, karena hal itu dapat meminimalisasi kesalahan dan mengerti betul kemauan klien.
F: Tips sukses Peter F. Saerang?
P: Dedikasi, tekun, tidak berhenti belajar dan berkreasi. Yang penting kemauan dan berusaha.