Next
Persamaan jenis musik adalah salah satu yang membuat Inka (25 tahun) pernah jatuh hati pada Ido (34 tahun). Ia memang kelahiran tahun 1986, tapi kesukaannya pada band Angra, Incubus, Stone Temple Pilots, dan lain-lain, menjadi unsur penyambungnya dengan laki-laki yang seangkatan dengan kakak tertuanya itu. Bermula dari hanya mengobrol soal musik, lama kelamaan hubungan mereka naik tingkat menjadi sepasang kekasih. Awalnya, Inka menyembunyikan hubungannya itu dari saudara-saudaranya karena sudah tahu reaksi yang akan didapat bila mereka tahu ia berpacaran dengan laki-laki yang jauh lebih dewasa.
Pertimbangan lain tentang keberatan keluarga dengan hubungannya adalah ia masih SMA, sementara ia berpacaran dengan laki-laki yang sudah kuliah. Walaupun menjalani hubungan yang nggak mendapat restu dari keluarga, Inka dan Ido bertahan hingga 9 tahun dengan diwarnai putus sambung dan beberapa kali putus komunikasi, hingga akhirnya mereka benar-benar berpisah karena memilih melanjutkan hidup dengan orang lain.
Menjalani hubungan percintaan berjarak usia banyak, juga pernah dijalani oleh Novi (24 tahun) dengan laki-laki yang 9 tahun lebih tua darinya. Pertimbangan awalnya ia mau menjalani hubungan itu karena ingin mendapatkan sosok kekasih yang lebih dewasa dan lebih bisa memahami dirinya, dikarenakan nggak mendapatkan dua kualitas tersebut dari laki-laki seumuran. Selama 3 tahun berpacaran, Novi menikmati keuntungan didampingi oleh laki-laki yang lebih tua, karena merasa lebih dimengerti dan disayangi. Namun, karena sering digurui dan punya hobi yang nggak bisa sejalan, mereka berpisah. Setelah itu, Novi mengaku nggak tertarik lagi untuk berpacaran dengan laki-laki yang lebih tua dan hanya tertarik dengan laki-laki yang berusia nggak jauh dengannya.
What's On Fimela
powered by
Next
Apa yang salah dari hubungan dengan laki-laki yang jauh lebih tua? Nggak ada sebenarnya, karena menurut Psikolog Anna Surti S. Psi., M.Si., seseorang masih wajar saja berhubungan dengan yang berusia 5-10 tahun di atasnya, asalkan masih di tahap umur yang sama.
“Dalam Teori Psikologi Perkembangan, manusia terbagi dalam beberapa tahapan usia, seperti kategori Early Adulthood (20-45 tahun) dan Middle Adulthood (45-65 tahun). Berdasarkan itu, idealnya seseorang berpasangan dengan seseorang yang berada pada tahap umur yang sama, tapi nggak menutup kemungkinan juga bila seseorang dari kategori Early Adulthood tertarik dengan laki-laki dari Middle Adulthood,”
Hanya saja, ketika sudah berani menerima “pinangan” berhubungan dengan laki-laki yang jauh lebih tua, terdapat beberapa hambatan yang akan mewarnai masa pacaran. Salah satunya adalah Efek Cohort, yaitu klasifikasi untuk sekelompok orang berdasarkan tahun kelahiran, yang familiar disebut sebagai angkatan 70’an, 80’an, dan sebagainya. Inilah yang menjadi hambatan dalam hubungan Novi.
Walaupun begitu, Anna menekankan bahwa hubungan ini sama sekali bukan hubungan abnormal, karena wajar saja bila seorang individu mencari kualitas terbaik yang bisa didapat dari laki-laki yang lebih tua, seperti lebih dewasa, lebih matang cara berpikirnya, dan mapan secara keuangan. “Jangan hanya karena nggak semua orang menjalani hubungan dengan laki-laki yang jauh lebih tua, lalu menganggap hal ini adalah suatu keanehan,” ujar Anna.
Itulah sebabnya, hingga kini Inka masih menganggap laki-laki yang jauh lebih tua menarik, walaupun pernah gagal sebelumnya. “Laki-laki yang lebih tua lebih tahu apa mereka mau dan lebih mengerti bagaimana cara menyenangkan pasangannya. Mereka juga lebih berkarakter dibanding yang seumuran,” aku Inka.