Tren Wedges Bikin Kaki Menderita?

Fimela Editor diperbarui 06 Feb 2012, 09:47 WIB
2 dari 3 halaman

Next

“Awalnya sih capek, tapi karena udah sering pake dari kuliah, ya. Kalau nggak pake heels nggak pede. Aku kan kecil, ya. Menutupi kekurangan. Biasanya buat harian sih pake 12-an cm. Sepatuku yang wedges ada sekitar tujuh-lah. Yang standar, high heels biasa, ada 2.”

-Indah (account executive)-


“Koleksi high heels dan wedges gue ada beberapalah. Tiap hari gue pake. Karena lebih percaya diri, ya. Awal pasti capek, tapi lama-lama jadi kebiasaan.”

-Molli (sales group head)-

Itu kata Fimelova. Semua sama, ingin tampil cantik dan lebih percaya diri kalau kaki mereka dilengkapi high heels atau wedges kesayangan. Tapi, benarkah wedges nggak bikin kaki pegel? Klik page selanjutnya!

What's On Fimela
3 dari 3 halaman

Next

Pada dasarnya, semua sepatu ber-hak membuat otot kakimu tegang. Bagian kaki yang berperan penting ketika kita berjalan adalah lutut, betis, dan pergelangan kaki. Namun, yang paling berperan adalah otot-otot betis bagian depan dan belakang. Sayang, ketika mengenakan wedges, sama seperti ketika memakai high heels, tidak semua otot bekerja maksimal. Akibatnya, ada bagian otot yang bekerja lebih keras ketimbang otot lainnya. Inilah yang menyebabkan betis jadi kaku. Low back pain atau nyeri punggung juga bisa jadi ancaman akibat punggung yang terus divorsir tegak dalam waktu lama.

Tapi, kalau kamu pintar-pintar menyiasatinya, high heels ataupun wedges-mu tak akan membuat kaki dan punggung tersiksa. Ini dia beberapa tips untuk pencinta high heels dan wedges agar tubuh tetap sehat tanpa perlu menjauhi high heels kesayangan.

1. Hindari terus-terusan memakai sepatu dengan model yang sama. Misalnya, selang-selingkan pemakaian wedges dengan flat shoes atau wedges ber-hak yang lebih rendah agar beban kakimu berkurang. Ini bisa disiasati dengan memakai flat shoes ketika sedang santai atau duduk di depan komputer, dan kembali memakai wedges ketika bertemu klien atau meeting.

“Rata-rata sepatuku heels semua, karena aku termasuk orang yang kalau pake flat shoes aneh. Kurang pede kali, ya. Aku ngerasanya pendek, makanya aku lebih nyaman pake yang ber-hak. Selain itu aku memang suka high heels dari dulu. Sepatu aku paling tinggi 12 cm. Yang kupake harian itu 9 cm. Tapi gini, tiap hari aku ngukur berapa lama aku berdiri dan jalan sejauh apa. Jadi bawa cadangan, walaupun tetep heels. Heels yang bukan wedges aku ada 5, yang wedges 2. Flat shoes juga cuma 2, itu pun cuma buat jalan ke kantor.” 

-Nita (account manager)- 

 2. Menjaga berat badan ideal, selain penting untuk menunjang penampilan, ternyata juga menguntungkan bagi para pencinta sepatu ber-hak karena beban berat kaki berkurang. Menjaga berat badan, kan, sama artinya dengan menyayangi kaki kita!

3. Karena seharian beraktivitas dengan sepatu ber-hak yang melekat di kaki, ada baiknya mengistirahatkan kaki sejenak. Jauhkan alas kaki apa pun darimu ketika di rumah. Kaki juga butuh udara bebas untuk bernapas, lho!

4. Rutin memanjakan tubuh tak ada salahnya, kan? Misalnya dengan relaksasi. Cara simple-nya, Fimelova cukup merendam kaki dengan air hangat, boleh tambahkan sedikit garam, atau memijat-mijatnya setelah seharian beraktivitas. Love your feet!