Next
Bagi sebagian orang, menikah pada usia muda tidak menjadi pilihan untuk mereka. Fokus pada karir dan menciptakan kehidupan yang mapan dan sukses adalah target dan tujuan utama perempuan-perempuan karir saat ini. Faktor apa yang melatarbelakangi munculnya fenomena seperti ini?
“Ada banyak faktor yang memengaruhi orang dalam mengambil keputusan, salah satunya adalah pengalaman. Faktor pengalaman biasanya menjadi pertimbangan utama untuk semua orang dalam mengambil keputusan. Seorang perempuan, nggak peduli perempuan karir atau bukan, bisa saja enggan untuk berkomitmen dan melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius. Misalnya saja, pengalaman buruk disakiti oleh seorang lelaki atau mungkin tiba-tiba ditinggal pergi menjelang pernikahan atau mungkin ketidaksempurnaan seorang ayah yang didapat di rumah. Pengalaman seperti inilah yang sangat membekas dan akhirnya membuat para perempuan karir bertahan dengan status lajang mereka dan memberikan image yang negatif pada sebuah hubungan. Ditambah lagi, kemampuan mereka untuk berdiri di atas kaki mereka sendiri,” ujar Fara Dwi Andjarsari, S. Psi, M. Psi, Psi., pengajar psikologi di UPI YAI.
What's On Fimela
powered by
Next
“Untuk masyarakat urban yang dihadapkan dengan banyaknya kesempatan untuk mengembangkan diri juga menjadi alasan bagi perempuan untuk tetap fokus pada kehidupan karir dan pribadinya. Dulu, yang menjadi salah satu alasan banyaknya perempuan yang menikah muda adalah sikap orang tua yang over protective sehingga cepat menikahkan anak-anak mereka sebelum hal yang tidak diinginkan menimpa anak mereka. Sedangkan saat ini, perempuan yang menikah pada umur 24—26 sering dianggap menikah usia muda karena memang banyaknya peluang yang bisa dijalani oleh perempuan untuk mengembangkan karir dan pendidikan mereka. Sehingga banyak yang berpikiran enggan berkomitmen dan menikah sebelum mereka bisa mapan,” Fara menjelaskan.
Next
Next