Pernikahan Bukanlah Fairy Tale

Fimela diperbarui 26 Des 2011, 07:00 WIB
2 dari 4 halaman

Next

Tidak hanya Kim Kardashian yang menggelar pernikahan mewah dan bercerai 72 hari kemudian. Seorang teman baru saja menikah pada awal tahun di sebuah hotel mewah di Jakarta. Acara pesta yang menghabiskan biaya milyaran rupiah dengan senyuman cerah di wajah sang pengantin membuat siapapun tidak menyangka kalau pernikahan tersebut hanya akan bertahan selama 6 bulan saja. Ketika ditanyakan, ia mengungkapkan kalau perilaku suaminya berbeda sesudah menikah. Laki-laki yang dahulu penyayang dan memanjakannya, berubah menjadi sosok suami yang cuek dan ketus. Ini membuatnya menjadi resah, tidak puas dan cenderung berpikir negatif sehingga pertengkaran demi pertengkaran mulai mewarnai hari-hari pernikahan mereka. 

Di sisi lain, suaminya menuntutnya untuk bisa memasak dan mengurus rumah tangga seperti sang ibunda, sementara ia selain tidak bisa memasak, juga tidak rela meninggalkan karir untuk menjadi seorang ibu rumah tangga. Pertempuran ego dimana tidak ada yang mau mengalah membuat perceraian tidak bisa dielakkan lagi.

Saya hanya bisa menggelengkan kepala mendengar penjelasannya. Apakah semua hal tersebut tidak pernah dibicarakan sebelum mereka memutuskan untuk menikah? Tampaknya banyak pasangan yang terlalu dipusingkan untuk mengurus hari pernikahan mereka menjadi sesempurna mungkin tanpa melakukan banyak persiapan untuk kehidupan pernikahan yang dimulai setelah hari pernikahan. Misalnya, sepasang calon suami istri pada umumnya melakukan persiapan 6 bulan hingga 1.5 tahun sebelumnya untuk memilih lokasi, gaun, make up artist, dekorasi dan photographer terbaik tetapi hanya mempersiapkan waktu yang sangat minimal untuk pre-marital counseling ataupun kelas-kelas pembinaan pernikahan lainnya. Sungguh ironis.

What's On Fimela
3 dari 4 halaman

Next

Karena kurangnya persiapan, banyak pasangan yang masuk ke dalam pernikahan tanpa dasar yang kuat dan dengan perbedaan ekspektasi. Seperti bahasan artikel FIMELA.com mengenai pertanyaan yang wajib kamu jawab dengan mantap sebelum menikah, kamu harus mengetahui alasan yang spesifik yang membuat kamu yakin kenapa pasangan adalah orang yang tepat untuk kamu. Kamu juga harus mengetahui dan menerima perbedaan yang ada serta jangan berharap kalau pasangan akan berubah setelah menikah. Kalau pasangan sering pesta sampai larut malam sehingga membuatmu kesal, ia akan tetap seperti itu bahkan setelah kalian menikah. What you see, is what you get.

Selain itu, kalian juga harus berkomitmen untuk jujur dan terbuka dalam segala aspek baik itu dari sisi kehidupan seks di masa lalu sampai masalah keuangan, keluarga, dan kesehatan. Hal ini amat penting untuk dibuka karena lebih baik untuk tahu dari sekarang dan bisa menerimanya daripada baru mengetahui di kemudian hari dan tidak bisa menerimanya.

Dan, jangan lupa untuk menyamakan ekspektasi dan visi dalam berkeluarga, karena pernikahan merupakan satu ikatan yang menyatukan hidup dua manusia. Karena itulah kesamaan nilai hidup, visi dan ekspektasi haruslah serasi dalam mengarungi kehidupan bersama. Misalnya, dengan membahas impian masing-masing tentang keluarga yang ideal. Seperti apa role suami, apakah istri boleh bekerja, apakah istri harus bisa memasak, ingin memiliki berapa anak dan kapan, semuanya harus dibahas sebelum pernikahan.

Banyaknya kasus perceraian menyusul pernikahan yang baru menginjak usia muda harus menjadi sebuah wake up call atau peringatan bagi kita semua. Marriage is not a fairy tale. Jangan berharap pernikahan adalah satu tiket untuk menuju kepada harapan kebahagiaan selamanya seperti yang dijual oleh Disney.

 

4 dari 4 halaman

Next

 

Mereka tidak pernah menceritakan bagaimana Cinderella yang tadinya merupakan seorang pembantu di rumahnya sendiri mengalami stres yang luar biasa karena harus menyesuaikan diri masuk ke lingkungan kerajaan, baik itu dari caranya membawa diri, tutur katanya, dll. Mereka juga tidak membahas mengenai ketidaksetaraan tingkat pendidikan serta perbedaan karakter. Padahal, siapapun tahu kalau Cinderella dan Pangeran hanya memiliki waktu beberapa jam sebelum akhirnya Pangeran jatuh cinta dan memilihnya untuk menjadi pasangan hidup.

Film yang mereka pertontonkan kepada anak-anak di seluruh dunia membuat banyak orang, termasuk saya, tumbuh besar dengan berpikir bahwa happily ever after will start after the wedding day. Tetapi kenyataan menunjukkan sebaliknya. Marriage is not a fairy tale. Kita harus mempersiapkan kehidupan pernikahan dengan baik dan cermat, untuk meraih pernikahan yang bahagia.

Setuju?