Next
Apalagi, sejak adanya rencana rilis rekaman terakhir Amy yang belum sempat dikeluarkan semasa hidupnya, “Lioness: Hidden Treasures” pada Desember ini. Para penikmat musik pun semakin penasaran dengan kisah hidup penyanyi dan penulis lagu kelahiran London, Inggris ini. Rencana pembuatan biopic Amy Winehouse tercetus ketika mantan kekasih Amy, Reg Traviss, mengatakan sangat mungkin sebuah biopic tentang Amy dibuat, tapi ia yang seorang filmmaker ini, nggak ingin terlibat dalam pembuatannya.
Lazimnya, seorang musisi atau pesohor yang dibuatkan film tentang kisah kehidupannya, didukung oleh pihak keluarga. Tapi lain dengan keluarga Winehouse, mereka menolak dengan keras. Mitch Winehouse, ayah Amy, menolak rencana pembuatan biopic ini. Lebih tepatnya, pemegang hak cipta dari karya Amy ini, menolak lagu-lagu Amy dipakai dalam film dokumenter tentang putrinya itu.
“Tidak mungkin sebuah biopic dibuat tanpa menggunakan lagu-lagunya. Dan, kami tidak pernah menyetujui lagu-lagu Amy digunakan,” katanya.
Belum lama setelah komentar sang ayah yang berprofesi sebagai supir taksi itu dicetak di berbagai media, publicist keluarga Amy mengoreksinya. Mereka mengatakan kalau pihak keluarga akan mendukung pembuatan biopic tentang Amy hanya jika film itu menceritakan hal yang sebenarnya.
What's On Fimela
powered by
Next
Sementara itu, belum lama ini Mitch menyetujui kontrak dengan HarperCollins untuk menulis buku memoir tentang Amy berjudul “Amy, My Daughter”. Hasil penjualan buku ini kelak akan disumbangkan untuk Amy Winehouse Foundation.
Amy Winehouse Foundation sendiri didirikan oleh keluarga Winehouse sepeninggal putri kesayangan mereka 23 Juli 2011 lalu. Badan amal yang menangani kasus korban obat-obatan terlarang ini menerima penghasilan atau royalti yang dihasilkan oleh karya-karya mendiang Amy. Semasa hidupnya, Amy memang banyak bergelut dengan obat-obatan terlarang, alkohol, dan tindak kekerasan. Amy kerap kali menghabiskan waktu di dalam tahanan polisi karena menyerang orang asing atau kepemilikan obat-obatan terlarang.
Bahkan, di tahun 2008 karir Amy sempat terancam karena kecanduannya terhadap obat-obatan terlarang semakin memburuk. Nick Gatfield dari Island Records, label tempat dia bernaung, sempat memikirkan untuk memberhentikan Amy dan memintanya untuk menyelesaikan masalah personalnya dengan obat-obatan. Pihak label juga khawatir ketenaran Amy dengan gaya hidupnya yang tidak sehat dan selalu terpapar kamera paparazzi, mengalahkan prestasinya di bidang musik.
Sayangnya, Amy sulit meninggalkan gaya hidup yang sudah lama dijalaninya itu, sampai akhirnya dia meninggal sendirian di rumahnya. Menurut hasil pemeriksaan polisi, ketika meninggal darah Amy mengandung alkohol lima kali lipat dari kadar yang dilegalkan di Inggris. Menurut ahli jantung, jumlah alkohol yang terlalu tinggi seperti yang dikandung dalam darah Amy, yaitu 416 mg per deciliter, adalah penyebab kematiannya yang begitu mendadak.