Apakah Perubahan Sikap Pasangan Membuatmu Ragu?

Fimela diperbarui 08 Des 2011, 05:29 WIB
2 dari 3 halaman

Next

Menurut hasil data yang didapatkan dari Quiz: “Bagaimana menghadapi masalah dalam hubungan?”, 18% dari sekitar 450 responden menyatakan bahwa sumber permasalahan terbesar dalam hubungan disebabkan oleh perubahan sikap pasangan yang menunjukkan tanda-tanda kejenuhan dalam hubungan. 30% dari responden berkata kalau hal tersebut membuat mereka menjadi insecure, ragu terhadap pasangan sehingga menjadi cemburuan dan posesif, sampai akhirnya memutuskan hubungan. 70% yang lain memutuskan untuk mempertahankan hubungan karena rasa cinta, mau menerima pasangan apa adanya, dan komitmen pernikahan. 

Kebanyakan hubungan selalu dimulai dengan rasa ketertarikan dan perasaan yang menggebu-gebu, terutama dari sisi yang sedang melakukan pendekatan. Di masa ini, si laki-laki menonjolkan kelebihan-kelebihan dirinya dan mampu melakukan apa saja termasuk menyesuaikan diri untuk menjadi sosok laki-laki idaman si perempuan. Akibatnya, banyak perempuan yang masuk ke dalam suatu hubungan dengan persepsi yang salah tentang pasangannya. Terkadang, inilah yang memicu perubahan sikap pasangan. Saat mulai merasa nyaman di dalam hubungan, mereka mulai menjadi diri mereka yang sebenarnya cuek dan tidak romantis. Komunikasi yang awalnya berlangsung intens mulai berkurang, acara kencan yang romantis serta bunga menjadi sebuah kenangan saja.

Entah disengaja atau tidak, prioritas kita dalam hidup mereka mulai menurun. Tiba-tiba saja pasangan menjadi sangat sibuk dalam pekerjaannya, lebih mementingkan waktu dengan teman-temannya, dll sehingga membuat banyak perempuan merasa was-was. Banyak yang menjadi insecure dan berpikiran negatif seperti apabila pasangan sudah bosan atau tertarik kepada perempuan lain. Pikiran ini membuat banyak perempuan yang bereaksi dengan menjadi lebih posesif terhadap pasangan. Misalnya dengan mulai lebih sering menghubungi pasangan untuk mengajak pergi, menanyakan apa yang sedang dilakukan oleh pasangan, dengan siapa, dan sebagainya. Sounds familiar? Dan apabila pasangan tetap bersikap seperti itu lantas kita menunjukan emosi kita dengan marah-marah, protes, ataupun menangis, yang dijamin justru membuat sikap pasangan akan semakin menjadi-jadi.

Kenapa? Karena dengan melakukan hal tersebut, tanpa disadari posisi jadi berbalik dan kita kini yang sedang ‘mengejar’ pasangan untuk  ‘mendapatkan’ cintanya kembali. Posisi yang berbalik ini mempunyai efek yang justru semakin memperburuk keadaan karena seorang laki-laki pada dasarnya memiliki naluri untuk menjadi inisiator dan seorang pemimpin termasuk juga di dalam hubungan percintaan. 

Jadi, apa yang sebaiknya dilakukan saat pasangan mulai berubah sikap?   

 

3 dari 3 halaman

Next

 

Menurut 70% responden yang mempertahankan hubungan mereka dengan pasangan yang berubah sikap, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.

1.     Komunikasi dengan pasangan.

Beritahukan pasangan tentang perubahan sikapnya karena terkadang mereka sendiri tidak menyadarinya. Namun, komunikasi di sini cukup dilakukan sekali saja karena apabila kita terus-menerus mengingatkan pasangan soal masalah ini, ia akan merasa tidak dihormati. Ingat juga untuk melakukan pembicaraan dengan kepala dingin.

2.     Introspeksi diri.

Apabila pasangan berubah, kita jangan lantas menudingkan jari kepada pasangan tanpa melakukan introspeksi diri. Di dalam setiap hubungan selalu ada dua pihak yang terlibat. Karena itu, coba dipikirkan apakah ada kelakuan kita yang membuat pasangan berubah sikap? Kita pun harus mau menurunkan ego kita untuk berubah demi kebaikan bersama.

3.     Be positive

Pandangan positif selalu membawa dampak yang positif juga ke dalam hubungan. Seorang responden memaparkan bahwa walaupun suaminya sekarang cuek dan tidak romantis lagi, namun ia bersyukur karena suaminya masih bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan keluarga, tidak pernah berlaku kasar, dan sebagainya. Dengan memiliki pandangan seperti itu, ia pun bersikap positif sehingga hubungan dengan suaminya bertumbuh semakin erat.

4.     Terima pasangan apa adanya.

Beberapa laki-laki pada dasarnya memang bukan sosok yang romantis dan penuh perhatian seperti pada awal hubungan. Mengertilah bahwa justru karena kalian telah saling mengenal satu sama lain, ia bisa menjadi dirinya sendiri. Asalkan ia masih tetap menyayangimu, hormat dan bertanggung jawab, berusahalah mengerti dan tidak menuntut ini itu dari pasangan. Sebaliknya, ubahlah ekspektasi kita terhadap pasangan karena perubahan hanya dapat dimulai dari diri kita sendiri. 

5.     Memberikan privacy.

Dalam buku ‘Men Are From Mars, Women Are From Venus’ dijelaskan kalau memang ada waktunya bagi para laki-laki membutuhkan waktunya sendiri dengan masuk ke dalam ‘gua’nya. Dan ini sama sekali bukan berarti ia tidak mencintai pasangannya. Karena itu, kita sebagai perempuan harus mengerti apabila sewaktu-waktu pasangan membutuhkan waktunya sendiri ataupun untuk berkumpul bersama teman-temannya. Kita malahan bisa menggunakan waktu tersebut untuk berkumpul bersama teman-teman kita ataupun melakukan kegiatan yang kita sukai. Dijamin, saat keluar dari ‘gua’nya, ia akan begitu merindukan kamu sehingga sparks di dalam hubungan akan terjaga.

Jadi, keputusan ada di tanganmu. Apabila pasangan berubah sikap namun menurutmu hubungan pantas dipertahankan, ada 5 tips di atas yang bisa kamu terapkan. Apakah kamu punya cara jitu lainnya?