Maliq & D�Essentials, Jemima & Twentyfirst Night, Tak Sabar Ramaikan Fimela Festival

Fimela Editor diperbarui 21 Nov 2011, 00:59 WIB
2 dari 4 halaman

Next

Jakarta Pernah dengar istilah �musik mahal�? Tanpa mengucilkan genre musik lain, musik yang dimainkan oleh Maliq & D�Essentials bisa dikategorikan sebagai musik mahal. Pelabelan itu berasal dari cerdasnya kemasan musik yang mereka mainkan sejak awal kemunculannya di ranah mainstream pada tahun 2005. Awalnya, Maliq & D�Essentials dianggap sebagai sebuah grup musik beraliran jazz. Namun, pengotakan genre itu makin lama makin nggak bisa dipastikan begitu, karena begitu bervariasinya musik yang mereka tawarkan. Single �Terdiam� yang sukses di tahun 2005 dengan nuansa jazz yang kental, perlahan-lahan makin melebar ke variasi musik dan instrumen yang lebih variatif, seperti single �Terlalu� yang ceria dan terasa �muda�, serta track �Menari� dari album terakhir mereka yang bertitel �The Beginning of a Beautiful Life� yang sekilas terdengar seperti musik di tahun 70-an.

 

What's On Fimela
3 dari 4 halaman

Next

 

Lalu, ada pula Jemima Iskandar, seorang musisi perempuan yang tampil stand out dengan kekhasan suara dan musik yang terbilang masih asing di musik Indonesia. Karakter vokalnya yang erat dengan jalur musik hip hop dan soul, membuatnya tampil lain karena menawarkan suatu nuansa musikalitas yang berbeda. Single miliknya, �Musik Sepi�, terdengar menenangkan dan �bersahabat� untuk pendengarnya, karena menceritakan bagiamana kesepian kerap dirasakan di kala hujan datang, dimana tema cerita seperti itu hampir pernah dirasakan oleh semua orang. Musiknya pun terasa sangat urban karena dinyanyikan oleh seorang musisi yang lahir, tinggal, dan hidup di area perkotaan modern, sehinga konflik, penceritaan, dan caranya membawakan lagu, sesuai dengan ritme urban. Hal itu bisa terasa dari beberapa single yang ada dalam album self titled pertamanya, seperti track �Give Me Your Love� yang upbeat dan �Honey� yang dikemas dalam balutan reggae.

 

4 dari 4 halaman

Next

 

Twentyfirst Night lain lagi. Di awal kemunculannya pada tahun 2008, grup musik ini mengusung unsur funk, soul, R & B, hingga jazz. Namun, saat merilis single �Selamanya Indonesia� pada tahun 2011 ini, band yang tadinya sering sepanggung bersama Maliq & D�Essentials tersebut, memberi kejutan dengan perubahan musik yang drastis. Dengan yakin, mereka memproklamirkan bahwa sekarang mereka adalah band rock. Perubahan vokalis dan jenis musik Twentyfirst Night, diakui sebagai hasil �pertapaan� mereka selama 3 tahun pasca Yogi, vokalis lama mereka, keluar, dan digantikan oleh Dimas yang berkarakter vokal lebih garang, namun tetap bisa dinikmati sekalipun bagi Anda yang nggak terlalu suka dengan rock. Ternyata, hasil rebranding Twentyfirst Night ini, malah membuat mereka semakin diminati, karena selain lagu mereka yang meriah, juga pembawaan musikalitas dengan rasa baru yang lebih baik.

Tertarik untuk menikmati penampilan mereka secara langsung? Maliq & D�Essentials, Jemima, dan Twentyfirst Night akan hadir menghibur para pengunjung Fimela Festival dengan konsep akustik yang santai dan akrab. Makanya, jangan sampai ketinggalan Fimela Festival yang akan berlangsung pada 25-27 November 2011 ini. See you all there!