Art PMR Cube, Ketika Pameran Seni Rupa dan Fashion Menjadi Satu

Fimela Editor diperbarui 28 Okt 2011, 03:59 WIB
2 dari 4 halaman

Next

Dua bidang seni ini menjadi dua hal yang nggak terpisahkan dalam Art PMR Cube, karena seni rupa kontemporer dibaurkan dengan fashon modern yang keduanya adalah hasil karya yang mengikuti perkembangan zaman. Bekerja sama dengan Lorenzo Rudolf, pendiri dan CEO Art Stage Singapore, pameran ini mendapat sentuhan tangan dingin Rudolf yang memang sudah sangat berpengalaman mengemas sebuah pameran seni bertaraf internasional.

Kenapa memilih Rudolf? Well, di telinga pecinta seni dunia, laki-laki mantan pengacara ini mempunyai bakat membuat sebuah pameran yang berformat lain. Di tahun 1991, ia mengawali portfolionya sebagai penggagas sebuah pameran dengan mengubah sebuah pameran seni yang sepi pengunjung di Art Basel, menjadi sebuah pameran yang lebih virtual, dengan sentuhan keglamoran, dan seni berkualitas tinggi. Pameran yang diciptakannya, selalu lekat dengan imej eksklusif dan high end, karena dijejali para tamu VIP sehingga dalam kurun waktu 10 tahun ia berhasil membuat 800 galeri di sekitar Swiss menjadi destinasi yang selalu waiting list.

3 dari 4 halaman

Next

 

Melihat kesuksesannya tersebut, keterlibatan Rudolf sebagai tuan rumah dari acara puncak Art PMR Cube nanti, merupakan kesempatan yang berharga. Menjelang event besarnya di Singapura nanti yaitu pembukaan Art Stage terbarunya, Rudolf mengawalinya di Indonesia dengan menggelar lebih dari 100 karya seni rupa baru yang disebut sebagai “Contemporary Culture Interplay”, hasil karya dari 49 seniman, seperti Agan Harahap, Josephine Linggar, Ichwan Noor, Guntur Triadi, dan masih banyak lagi. Diharapkan, dengan nama besar Rudolf dan pilihan karya seni bermutu dari para seniman bervisi tajam tersebut dalam 5 hari penyelenggaraannya, yaitu 1-6 Desember 2011 mendatang bertempat di Sampoerna Strategic Square, Jakarta, bisa membuat eksibisi ini mendapat sorotan di kawasan lokal dan regional, untuk kemudian menjadi pusat perhatian seluruh penjuru dunia.

 

4 dari 4 halaman

Next

 

Yang menariknya lagi adalah, Art PMR Cube mengombinasikan fashion dalam penyelenggaraannya. Sehingga, selain menyajikan hasil karya pilihan kurator Jim Supangkat yang dikenal sebagai penggagas Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia atau sebuah gerakan yang merupakan bentuk pemberontakan terhadap seni rupa di tahun 70-an, dan didampingi oleh Asmudjo Jono Irianto, terdapat nama Dian Muljadi, salah satu Fimelista kami sebagai sosok pengusaha media yang sangat mencintai fashion dan seni beserta Sebastian Gunawan, fashion designer  senior Indonesia, sebagai kurator khusus di bidang fashion. Maka, jadilah para perancang kenamaan seperti Adesagi Kierana, Barli Asmara, Tex Saverio, Didit Hediprasetyo, Jeffry Tan, Deden Siswanto, dan banyak lagi lainnya, dipertemukan dalam satu acara. Dengan berjejernya para profil yang mumpuni di bidangnya masing-masing, Art PMR Cube bukanlah sebuah pameran seni rupa biasa!