Next
Impresi yang sering melekat di hari Senin adalah arus lalu lintas yang lebih macet daripada hari lainnya, agenda meeting yang berdekatan, tugas pekerjaan yang bertumpuk, dan akhirnya berimbas pada melorotnya jam pulang kantor. Monday is a long and rough day for some people. Tapi hey, setelah dilewati, hari Senin nggak seburuk itu kok. Semuanya memang akan terasa berat dan nggak menyenangkan bila dilihat dari sisi yang buruk, jadi mulai sekarang sebaiknya kamu mulai untuk membelokkan mindset sendiri tentang hari Senin.
Coba pikirkan sejenak, walaupun kamu sangat membenci Senin, namun hari ini akan terus datang di dalam hidupmu. Daripada buang-buang energi untuk membencinya, sebaiknya kamu mulai membuat hari ini lebih bersemangat dengan menekankan bahwa “You are what you think”. Kamu akan terus menjadi peggerutu dan tanpa sadar selamanya akan menjadi begitu, bila terus-terusan mengeluh dan mengomentari betapa menyebalkannya hari Minggu akan berakhir dan Senin harus menjelang. Saya memang bukan terlahir sebagai orang yang sangat positif layaknya seorang filsuf, namun saya juga nggak mau menjadi orang yang ada di dalam BlackBerry Message contact saya yang selalu menyebarkan energi negatif dengan keluhannya yang berkepanjangan tentang hari Senin via status BBM-nya. Saya juga nggak mau terlihat kurang civilized dengan memanfaatkan kotak status di Facebook, twitter, tumblr, atau apapun media sosialnya, untuk mengutarakan uneg-uneg tentang kenapa hari Senin harus ada, harus menyebalkan, harus begini dan begitu.
What's On Fimela
powered by
Next
Sudah mulai tergerak untuk mengubah hari Senin menjadi hari yang menyenangkan tapi nggak tahu caranya? Well, sebenarnya kamu nggak butuh saran dari psikolog handal atau menghabiskan sejumlah uang dulu untuk membeli baju baru agar mendapatkan suntikan semangat menghadapi hari Senin. Coba pikirkan saja apa yang bisa kamu lakukan dan wujudkan dalam 24 jam di hari Senin. Kalau hari Senin biasanya kamu dijejali dengan agenda meeting, ubah pikiran tentang meeting itu menyebalkan dengan gambaran bahwa beruntung kamu masih bisa mengisi agenda kerjamu dengan serentetan jadwal meting bersama klien yang bervariasi. Kalau Senin adalah harinya deadline dan tugas pekerjaan yang nggak berujung, belokkan pikiranmu bahwa beruntung kamu masih dipercaya untuk mengerjakan tugas-tugas tersebut. Tandanya, kamu masih dianggap berpengaruh dan berkompeten untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut oleh atasan kamu. Dan percayalah, di setiap kesulitan dan kerepotan dari tugas pekerjaan tersebut, terselip ilmu baru yang bisa kamu petik dan bawa pulang untuk menjadikan kamu pribadi yang lebih pintar di hari-hari berikutnya.
Lalu bagaimana caranya untuk menjadi positif bila kamu termasuk yang terjebak dalam pekerjaan yang bukan bidangmu, but for the sake of the money you have to stay there? Nasihat orangtua zaman dahulu yang mengatakan bahwa “jangan melihat ke atas, tapi ke bawah”, selalu ampuh bila setan kebosanan mulai berkicau di kepala saya. Ya, itu bukan pepatah klise, karena bila di umur sedewasa ini kita masih juga susah untuk bersyukur, maka di pertamabahan usia berikutnya kita hanya akan menjadi orang yang demanding tanpa tahu batas kemampuan kita sampai mana. Kalau pekerjaan yang sekarang kamu jalani terasa nggak menantang atau sama sekali bukan passion-mu tapi keberanian untuk menjadi wirausaha pun kamu belum punya, jadilah orang bersyukur yang masih lebih beruntung karena di akhir bulan masih ada pemasukan yang “menghidupi” rekening tabunganmu, sementara masih banyak sekali masyarakat Indonsia ini, baik di Ibukota apalagi di daerah, yang masih berstandar hidup jauh di bawah garis kewajaran.
Jadi, sebelum mengakhiri hari Senin ini, jangan lupa bersyukur pada Tuhan atas berkah kesibukan hari ini dan mulailah berjanji untuk menyongsong hari Senin minggu depan dengan “isi kepala” yang lebih positif. Selamat hari Senin, Ladies!