Next
Q: Bagaimana awal timbulnya kanker payudara?
Next
A: Cara paling mudah untuk mendeteksi adanya benjolan atau tidak adalah memeriksa payudara sendiri (SADARI). SADARI memang tampak seperti kegiatan yang sepele, tapi justru SADARI adalah cara yang pas untuk menemukan benjolan di payudara kita. SADARI lebih baik dilakukan setiap hari saat mandi dengan menggunakan sabun untuk memastikan tidak ada daerah yang tidak teraba karena memang kita sendiri yang mengetahui dengan persis bagaimana kondisi payudara kita. Dan waktu yang paling baik untuk melakukan SADARI adalah pada hari kedua menstruasi.
Q: Seperti apa benjolan yang harus diwaspadai?
A: Tidak semua benjolan bisa langsung dikatakan kanker payudara. Kenapa? Karena payudara merupakan organ yang sangat dipengaruhi oleh hormon dan hormon perempuan sangat fluktuatif. Karena itulah kita harus melakukan SADARI secara rutin, setidaknya satu minggu sekali. Perubahan terjadi setiap 4 minggu dengan demikian kita bisa selalu mengikuti perubahan siklus hormonal. Jika pada kali pertama melakukan SADARI kita tidak menemukan benjolan, namun pada kali ketiga tiba-tiba ada benjolan, kita tidak bisa langsung memvonis benjolan tersebut kanker payudara. Lihat selama 1—2 bulan, bisa jadi benjolan tersebut karena pengaruh siklus hormonal kita. Terlebih saat kita akan memasuki masa menstruasi. Hal normal jika terdapat benjolan atau payudara sakit menjelang menstruasi karena adanya pergolakan hormon di tubuh kita.
Q: Apakah benjolan pada payudara bisa dikelompokkan menjadi beberapa jenis atau tipe?
A: Benjolan ada dua macam, benjolan ganas dan benjolan jinak. Benjolan ganas biasanya tidak terlihat batasannya karena hampir menyatu pada jaringan lain dan bisa lepas serta tumbuh pada jaringan tubuh lain. Sedangkan, benjolan jinak atau yang biasa disebut tumor jinak, batasannya lebih jelas terlihat. Karena biasanya seperti berupa kantung kapsul dan tidak akan menjalar ke mana-mana. Tumor jinak tidak akan membahayakan kehidupan jika tidak dilakukan tindakan, tapi benjolan ganas atau yang disebut kanker tentu akan membahayakan kehidupan jika tidak diambil tindakan.
Next
A: Jika memang terdapat benjolan pada payudara dan kita khawatir akan status benjolan tersebut, kita bisa langsung memeriksakan ke dokter. Tentunya tindakan yang diambil pun tergantung usia. Pada perempuan berusia di atas 50 tahun, perlu dilakukan USG dan mamografi, tapi untuk perempuan muda cukup dilakukan USG, mamografi akan menjadi percuma karena tidak akan terlihat apa-apa. Atau yang paling sederhana, kita bisa melakukan biopsi jarum halus yakni berupa pengambilan jaringan benjolan untuk kemudian diperiksa dengan mikroskop untuk mengetahui jenis benjolan tersebut.
Q: Siapa saja yang berisiko terkena kanker payudara?
A: Ada beberapa perempuan yang memang memiliki risiko terkena kanker payudara. Pertama, perempuan yang masa suburnya dimulai lebih cepat dan menopause-nya lebih lama. Karena dengan demikian perempuan yang berada dalam kondisi seperti ini akan mengalami masa fluktuasi hormon lebih lama. Kedua, perempuan yang mendapatkan paparan hormonal dalam jangka waktu lama. Artinya, banyak perempuan yang karena suatu sebab harus mendapatkan suntikan hormon tambahan. Nah, perempuan dalam kelompok ini sebaiknya lebih rutin lagi melakukan pemeriksaan pada payudara mereka. Ketiga, perempuan-perempuan yang menganut gaya hidup tidak sehat tentu juga berisiko terjangkit kanker payudara. Alkohol, rokok, stres, kurang tidur, merupakan faktor-faktor yang bisa memicu timbulnya kanker payudara. Dan terakhir, tentunya perempuan yang memiliki riwayat keluarga berpenyakit kanker.
Next
A: Sejauh ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa penggunaan bra yang salah bisa memicu atau menyebabkan kanker payudara. Yang pasti adalah salah menggunakan bra akan menimbulkan ketidaknyamanan pada payudara kita. Tapi, memang bra yang paling bagus adalah bra yang bisa menopang seluruh bagian payudara kita.
Next
A: Pola hidup sehat sangat berpengaruh pada timbulnya kanker payudara. Bahkan, sebuah penelitian di Amerika menyatakan bahwa 20 tahun ke depan akan terjadi lonjakan penderita penyakit kanker karena perubahan pola hidup tanpa diiringi peningkatan kesadaran. Tidak tanggung-tanggung, kanker payudara akan menjadi penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian dibandingkan AIDS dan 70% akan terjadi di negara berkembang.
Next
A: Ya, laki-laki juga bisa terkena kanker payudara tapi memang risikonya kecil sekali, perbandingannya 1:1.000. Namun, memang kanker payudara pada laki-laki akan lebih sulit untuk dikendalikan. Yang biasanya menyebabkan laki-laki terkena kanker payudara tentunya adalah faktor riwayat keluarga yang ditambah dengan pola hidup yang tidak sehat karena mereka tidak memiliki hormon seperti yang ada di dalam tubuh perempuan. Faktor keturunan dan pola hidup tidak sehatlah yang pada akhirnya menyebabkan seorang laki-laki terkena kanker payudara. Sebenarnya inti dari usaha untuk menjauhi penyakit kanker adalah penerapan pola hidup sehat sehari-hari. Belajarlah untuk menerapkan pola hidup sehat supaya kita terhindar dari risiko terkena kanker payudara dan penyakit lainnya.