Madonna Takut Gemuk & Fobia Makanan Enak

Fimela Editor diperbarui 06 Okt 2011, 10:50 WIB
2 dari 3 halaman

Next

Jakarta Mempertahankan tubuh sebugar dan seindah milik Madonna hingga usia 53 tahun, memang sebuah kerja keras yang berkepanjangan. Kekaguman penggemar Madonna atas keberhasilannya bisa tetap fit hingga sekarang dan bisa berdampingan dengan Britney Spears atau Justin Timberlake tanpa terlihat memalukan, adalah pacuan terbesar Madonna untuk tetap bertubuh langsing, berotot, dan energik.

Namun, normalkah bila ketakutan Madonna terhadap makanan demi menjaga bentuk tubuh idealnya? Karena, biar bagaimanapun, makanan adalah sumber pemasukan energi untuk seseorang sekeras Madonna yang jadwal latihan olahraganya dilakukan selama 6 hari tanpa henti dan diiringi dengan diet ketat. Terlepas dari alasan bahwa itu adalah tugasnya sebagai seorang performer sejati untuk menjaga penampilan tetap indah, ketakutan Madonna terhadap makanan memang juga menjadi ketakutan yang sama untuk sebagian besar perempuan.

Bila otak perempuan bisa dipindai, maka terlihat bahwa sadar atau nggak sadar, di dalam pikiran kita tersimpan gambaran seseorang yang overweight yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari, yang kemudian menjadi pencetus akan ketakutan perempuan untuk menjadi gemuk. Lalu, ketakutan ini semakin diperparah dengan bombardir pesan dan gambar di sekeliling kita tentang penekanan menjadi perempuan bertubuh ideal, baik itu melalui media massa, berbagai suplemen diet, atau figur publik yang berlomba-lomba untuk menguruskan badan.

 

What's On Fimela
3 dari 3 halaman

Next

 

Sebenarnya normal saja bila sebagai pemilik tubuh kita mengharapkan yang terbaik, dan itu nggak salah. Namun, menurut Mark Allen, ahli syaraf dari Brigham Young University, pada dasarnya semua perempuan awalnya nggak mempunyai tanda-tanda akan menderita gangguan makan atau kegelisahan tentang bentuk tubuh mereka. Tapi, sesudah melihat imej tentang postur overweight dan obesitas, kebanyakan perempuan merefleksikannya kepada diri sendiri, sehingga timbullah ketakutan atau kegelisahan menjadi gemuk, lalu bergeser menjadi takut terhadap makanan, yang nantinya bisa menjadi anoreksia, bulimia, atau lebih parahnya membenci diri sendiri.

Lalu, bagaimana caranya untuk �menyembuhkan� diri sendiri dari ketakutan terhadap makanan? Cara paling mudahnya adalah mencari dukungan dari orang terdekat, baik itu anggota keluarga atau sahabat. Pendapat dari orang-orang terdekat tersebut akan meyakinkan diri kita bahwa makanan yang dikunyah dan ditelan tersebut bukan bom waktu atau racun yang akan menghancurkan hidupmu. Selain itu, cobalah bersikap asertif saat ada orang yang tanpa tedeng aling-aling mengalamatkan suatu pernyataan yang bersifat fisik, seperti �Kamu sepertinya gemukan, ya?�. Bila mendapatkan �pujian� semacam itu, cerna pernyataan tersebut menjadi sebuah reminder untuk hidup sehat, bukan ancaman atau ejekan, sehingga kamu bisa membalasnya dengan kalimat, �Mungkin itu cuma pendapatmu, karena 3 orang lain mengatakan hal yang berbeda,�.

Cara terakhir untuk mengenyahkan perasaan takut berlebih pada makanan dan menjadi gemuk adalah meluangkan waktu untuk berelaksasi agar bisa berdialog dengan suara hati kita sendiri, karena saat perasaan dan pikiran tenang, segala pikiran buruk bisa luruh dengan sendirinya. Jangan lupa rutin berolahraga, tanpa harus seekstrim jadwal latihan Madonna tentunya.