Next
Tercatat ada sekitar 101 figur publik, baik perempuan maupun laki-laki, yang berpartisipasi dalam berbagai kampanye PETA, dan puluhan di antaranya adalah untuk mendukung kampanye "I'd Rather Go Naked than Wear Fur". Bentuk kampanye ini adalah memerangi bisnis fashion terutama, yang dengan tega menguliti dan memanfaatkan binatang untuk kepentingan menciptakan mantel bulu atau Fur. Membaca dari slogannya saja, sudah terbaca bahwa siapapun yang mengiyakan untk menjadi duta kampanye ini, diharuskan untuk berani berpose polos tanpa sehelai benang pun. Seperti yang dilakukan oleh Eva Mendes pada tahun 2007, Khloe Kardashian pada tahun 2008, dan yang paling baru adalah Elisabetta Canalis, model asal Italia yang namanya dikenal berkat hubungan asmaranya selama 2 tahun dengan George Clooney.
Poin yang ingin langsung disampaikan dari kampanye ini memang benar, yaitu binatang apapun nggak berhak untuk disakiti dan disia-siakan bulunya hanya untuk menjadi sebuah mantel penghangat dengan nilai fashion yang katanya sangat tinggi. Namun, cara penyampaian PETA yang provokatif dan agresif dengan menampilkan berbagai perempuan cantik berbadan indah untuk tampil di papan kampanye besar tanpa busana, terasa seperti terlalu mengekspos sisi feminitas perempuan ketimbang kepentingan bintanang itu sendiri. Bahkan, dalam waktu ini, PETA akan meluncurkan situs PETA.XXX, yang akan menampilkan beberapa selebriti tanpa busana yang sudah bergabung dalam kampanye PETA. Tentu, ini semakin mengusik kaum feminis yang menolak penempatan perempuan sebagai objek komersil. Anggapan tersebut lalu disangkal oleh Lindsay Rajt selaku associate director untuk kampanye PETA yang membela diri bahwa situs ini nggak hanya memperlihatkan para perempuan cantik tanpa busana, tapi juga terdapat gambar-gambar dari penyiksaan binatang.
“Kami berharap dengan adanya situs PETA triple-X ini, mampu menjangkau lebih banyak audiens untuk tahu betapa kejamnya penyiksaan terhadap binatang selama ini,” ujar Rajt.
Next
Mau dibantah seperti apapun juga, nggak bisa dipungkiri bahwa seksualitas adalah “alat” paling ampuh di industri pemasaran dan periklanan. Inilah yang dengan jeli ditangkap oleh PETA dan dimaksimalkan untuk tujuan organisasi, sehingga hingga sekarang selama kurang lebih 15 tahun sejak kampanye “"I'd Rather Go Naked than Wear Fur" dimulai, PETA masih dengan rutin memilih model atau selebriti untuk menanggalkan baju mereka di depan kamera untuk meneriakkan bahwa Fur sama sekali nggak keren.
Pertanyaannya sekarang adalah: apakah pesan tersebut sampai kepada insan-insan fashion yang ditunjuk oleh PETA sebagai pembuat masalah? Sayangnya nggak. Seperti yang dikatakan oleh Karl Lagerfeld, bahwa meneriakkan keberatan atas Fur di dunia yang serba karnivor ini adalah sebuah hal yang kekanak-kanakan karena terlihat seperti nggak bisa menerima perbedaan pendapat dan selera.
“Di dunia dimana orang-orang masih mengonsumsi daging dan menggunakan sepatu atau tas berbahan kulit asli, diskusi tentang Fur ini sangat kekanak-kanakan,” ujar Lagerfeld tanpa berpanjang-panjang.
Bukan hanya Lagerfeld yang nggak mengindahkan kampanye anti Fur ini, beberapa selebriti pun masih berani tampil di publik atau di acara dengan banyak sorotan media berbalut Fur. Madonna, Eva Longoria, Linda Evangelista, Kate Moss, hingga Lindsay Lohan, adalah beberapa di antaranya yang masih dengan santainya memakaikan bulu binatang sebagai item fashion pilihan yang menyimbolkan status sebagai kalangan modern jet set.
Nah, kalau sudah begini, apa masih perlu banyak selebriti lain yang difoto polos untuk terus menggalakkan kampanye ini? Share your opinion, Ladies!