Selamatkan Ibu: Kurangi Angka Kematian Ibu Hamil & Melahirkan

Fimela Editor diperbarui 12 Sep 2011, 05:59 WIB

Tingginya kematian ibu hamil dan melahirkan di Indonesia masih belum juga membuka mata masyarakat Indonesia, termasuk si ibu yang sedang hamil, untuk menjaga kesehatan selama kehamilan. Salah satu penyebab kematian pada ibu hamil dan melahirkan adalah preeklampsia dan eklampsia. Namun, sayangnya masih sedikit ibu di Indonesia yang mendapat informasi cukup tentang kasus tersebut.

Untuk memberikan edukasi yang informasi yang cukup kepada ibu-ibu hamil tentang bahaya preeklampsia dan eklampsia pada ibu hamil, sebuah gerakan yang diprakarsai oleh dokter muda FKUI (Selamatkan Ibu), Sabtu, 10 September 2011 mengadakan talkshow yang mengangkat kasus preeklampsia dan eklampsia yang bisa menyerang ibu hamil.

Sekitar 20-an ibu hamil yang ditemani oleh suami mereka, memenuhi Fimela House untuk mengikuti talkshow Selamatkan Ibu. Para peserta talkshow yang hadir mendapatkan dua buah goodie bag, masing-masing dari RSIA Tambak dan DOVE. Nggak hanya itu, voucher dari dari HamilCantik.com pun dibagikan pada ibu-ibu yang hadir.

Acara talkshow siang itu diisi dr. Irvan Adenin, SpOG dari RSIA Tambak, dr. Nurhadi Rahman, SpOG dari Selamatkan Ibu, dan juga seorang selebriti Indonesia yang pernah mengalami eklampsia saat hamil, Melanie Putria. Dalam kesempatan tersebut, dr. Nurhadi menjelaskan bahwa preeklampsia dan eklampsia bisa menyerang semua ibu hamil tanpa memandang status sosial, sekalipun si ibu menjalani gaya hidup sehat selama hamil. Pernyataan tersebut diperkuat dengan kesaksian Melanie Putria.

Mantan Putri Indonesia tahun 2002 ini menderita eklampsia pada saat hamil anak pertamanya. Tak ada tanda-tanda mencurigakan yang timbul, kecuali tekanan darahnya yang selalu tinggi selama masa kehamilan. Melanie Putria merupakan salah satu selebriti Indonesia yang terkenal selalu menjalani gaya hidup sehat. Keluar masuk pusat kebugaran selalu dilakoninya nggak terkecuali saat hamil. Namun, nggak disangka gaya hidup sehat yang dijalaninya nggak bisa menghindarkannya dari serangan eklampsia. Ketika tiba waktu melahirkan, eklampsia yang dideritanya menghasilkan tekanan darah yang sangat tinggi (tekanan darah atas mencapai 190, sementara pada orang normal 120) dan mengharuskannya “memilih” jalan operasi caesar untuk mengeluarkan bayinya.

Para peserta seminar sangat antusias mendengarkan paparan demi paparan yang disampaikan oleh pembicara. Kudapan dan Nu Grean Tea pun sesekali menjadi selingan peserta saat menyimak uraian dari para pembicara. Usai pemberian materi, para ibu pun antusias bertanya kepada pembicara mengenai kasus-kasus preeklampsia dan eklampsia. Lebih dari 5 orang ibu berpartisipasi dalam sesi tanya-jawab. Sebagai penghargaan atas pertanyaan yang diajukan oleh para ibu, tak lupa RSIA Tambak memberikan cinderamata berupa buku panduan untuk menjaga kehamilan pada mereka.

Tingginya rasa peduli ibu pada kesehatannya dan bayi yang di dalam kandungan, seolah membuat waktu talkshow selama 2 jam tidak cukup bagi mereka. Usai acara, terlihat beberapa ibu masih menghampiri dokter narasumber untuk kembali bertanya tentang kasus preeklampsia dan eklampsia.

Dengan demikian, melalui acara talkshow singkat ini, diharapkan para ibu hamil mendapatkan informasi bermanfaat lebih banyak tentang kehamilan sehingga bisa berimbas pada menurunnya angka kematian ibu hamil dan melahirkan di Indonesia.

What's On Fimela