Putri Indonesia 2010 Siap Menang di Ajang Miss Universe 2011

Fimela Editor diperbarui 18 Agu 2011, 08:29 WIB
2 dari 3 halaman

Next

FIMELA: Hi Nadine, sudah menetapkan target apa untuk di Miss Universe nanti?

Nadine: Semua orang targetnya pasti menang,  tapi untuk logisnya, paling nggak saya bisa masuk 15 besar, karena terakhir kali Indonesia masuk 15 besar yaitu saat masa Artika Sari Devi di tahun 2005. Dia menjadi yang pertama dan terakhir yang pernah sampai di posisi itu, jadi untuk saya inilah saatnya Indonesia kembali masuk 15 besar. Mudah-mudahan saya bisa mewujudkan itu, karena pencapaian itu bukan hanya untuk saya tapi juga untuk semua warga Indonesia.

F: Belajar dari senior-senior kamu sebelumnya, sebenarnya apa kekurangan Putri Indonesia di ajang Miss Universe sehingga susah untuk masuk di 15 besar sekalipun?

Nadine: Saya melihat setiap Putri Indonesia yang berangkat ke Miss Universe mempunyai kekurangan dan kelebihan, dan kelebihan itu sebenarnya sudah ditonjolkan. Ambil contoh untuk saya yang kelebihannya lancar dalam bahasa Inggris, jadi saya lebih fokus di bidang yang masih terasa kurang, seperti memperbaiki rasa percaya diri atau keberanian untuk berbicara di depan orang banyak, yang diperbaiki dengan ikut kelas public speaking. Beruntung segenap tim dari Yayasan Putri Indonesia amat sangat membantu sehingga membuat saya nyaman dan bisa membangun percaya diri itu. Yang pasti, saya harus bisa membuktikan bahwa saya sudah banyak berkembang sejak malam kemenangan saya di ajang Putri Indonesia tahun lalu hingga sekarang. Saya adalah orang yang berbeda sekarang, karena sudah mengalami berbagai transformasi menuju Nadine yang lebih baik. Jadi, sebaiknya saya mempersiapkan diri saya sebaik-baiknya tanpa harus terlalu memusingkan kesalahan orang lain di masa lalu.

F: Lalu, sampai saat ini, kamu masih merasa ada yang kurang menjelenag kepergianmu ke sana?

Nadine: Untuk persiapan dari dalam, saya sudah merasa cukup, begitu juga dengan bentuk tubuh. Tapi, sebagai orang perfeksionis, saya selalu menjadi pengkritik yang pedas untuk diri saya sendiri. Contohnya, saya masih terus nge-gym karena menemukan kekurangan di beberapa bagian tubuh saya, karena badan saya pasti masih kalah dengan gadis-gadis Latin yang ada di sana. Walaupun, teman-teman dan orang di sekeliling saya sudah bilang kalau badan saya sudah “jadi”, saya nggak akan berhenti sampai saya puas mendapatkan bentuk tubuh yang saya inginkan. Selain itu, saya juga harus bisa mengendalikan rasa gugup ketika berbicara di depan banyak orang, apalagi nanti saya akan presentasi di depan orang dari budaya yang berbeda-beda. Hopefully, my easy going character would make everything easier there.

 

What's On Fimela
3 dari 3 halaman

Next


 

F: Untuk kamu pribadi, siapa yang akan menjadi saingan terberat?

Nadine: Pada dasarnya, negara-negara Latin adalah negara yang paling agresif untuk kontes kecantikan seperti ini. Pageant world sudah tertanam di dalam jiwa mereka, karena setiap tahun mereka pasti ikut dalam kompetisi-kompetisi seperti ini. Maka, wajar saja kalau negara-negara dari benua itu yang menjadi kompetitor utama saya. But, I’m a genuine person, yang akan berkompetisi dengan bersih, positif, dan nggak akan menghakimi seseorang sebelum bertemu langsung. Karena, saya sempat bertemu dengan Miss Mexico beberapa waktu lalu, dan dia orangnya baik sekali walaupun sangatdetermined untuk menang di Miss Universe nanti. Bagaimanapun juga, saya menganggap kompetisi ini sebagai sesuatu yang positif.

F: Who’s your biggest supporter?

Nadine: My mom, karena dia selalu ada dan mendukung saya mulai dari hal-hal kecil, seperti menyiapkan makanan atau menyiapkan baju yang diperlukan. Sejak dari awal keterlibatan saya di Putri Indonesia, Mama yang mengurus semuanya dan meyakinkan saya bahwa inilah yang mau saya jalani, baik risiko kalah atau konsekuensi menang. Any little things she does count. Saya bersyukur punya sosok seperti Mama yang bisa meringankan masalah ketika semua keadaan sudah membuat saya pusing. Dan, untuk minggu terakhir saya di Indonesia sebelum berangkat ke Sao Paolo tanggal 20 Agustus nanti, Mama sudah mengatur acara makan malam sekeluarga yang membuat saya bisa lebih rileks dan semangat. Acara kekeluargaan seperti ini membantu banget untuk meminimalisasi tekanan yang berhubungan dengan Miss Universe, because I feel comfortable at my own home.

F: Kalau dihitung dalam bentuk persen, sudah berapa persen kamu siap untuk Miss Universe?

Nadine: I’d like to say there’s always room for keep innovating. Jadi, untuk sekarang saya bisa bilang bahwa saya sudah siap 85 persen, lalu besok nambah lagi 5 persen, dan terus meningkat seiring dengan makin dekatnya saya dengan dimulainya masa karantina dan acara puncak.

F: Apa arti ajang Miss Universe untukmu?

Nadine: Ini adalah kesempatan yang besar untuk saya. Kalau dipikir, berapa jumlah perempuan yang bisa atau pernah ikut ke ajang Miss Universe? Dan, keinginan saya untuk aktif mendukung penyelamatan Orang Utan di Indonesia atau apapun bentuk voluntary work, membutuhkan suatu platform yang membuat orang juga mau ikut membantu. Makanya, kontes berskala internasional seperti ini adalah kesempatan saya untuk lebih menggerakkan kegiatan ini.