Rangkuman Perjalanan Karier Kahitna dan Garin Nugroho dalam Sebentuk Buku

Fimela Editor diperbarui 15 Agu 2011, 08:45 WIB
2 dari 3 halaman

Next

Garin Nugroho, sineas yang selalu membuat film dengan latar cerita yang kuat ini, menghitung durasi perjalanan kariernya sebagai sutradara selama 30 tahun melalui sebuah buku. Keprofesionalan laki-laki asal Yogyakarta tersebut sebagai sutradara, kini bisa “digenggam” dalam sebuah bacaan yang berjudul  sama dengan namanya yang familiar oleh publik, yaitu “Garin Nugroho”. Dalam buku setebal 300 halaman itu, Garin memperlihatkan jejak-jejak karyanya dari film pertamanya, “Gerbong Satu, Dua” , yang rilis pada tahun 1984, hingga karya instalasinya yang digelar di Louis Vuitton, Prancis, awal Juni 2011 lalu.

Kenapa ia terpikir untuk membuat sebuah buku? Ternyata, walaupun berbagai penghargaan bergengsi di ajang internasional yang sudah berhasil diraihnya, seperti Berlin International Film Festival dan Singapore International Film Festival, Garin merasa pencapaian kariernya belum begitu lengkap, dan terbitnya buku tentang perjalanan kariernya ini adalah sebuah pelengkap. Dengan memilih menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar agar bisa dibaca oleh kalangan yang lebih luas, Garin yakin bahwa apa yang sudah dilakukannya selama ini bisa lebih tersampaikan kepada penggemar dan publik dalam bentuk buku.

Memang nggak bisa dipungkiri, seorang sutradara mungkin hanya dikenang berdasarkan seberapa sukses film yang pernah dibuat atau berapa jumlah film yang dibesutnya, sehingga melalui buku ini Garin membuka lebih banyak pencapaian dari kariernya dari sisi belakang layar. Seperti, penilaiannya terhadap kualitas akting para aktor/aktris yang pernah bekerja sama dengannya, serta suasana syuting yang pernah dijalaninya di berbagai sudut desa/kota/mancanegara yang melibatkan banyak kru film, aktor, dan seniman.

3 dari 3 halaman

Next

Lain cerita untuk Kahitna, yang juga meluncurkan buku kumpulan cerita pendek berjudul “Di Antara Kebahagiaan, Cinta, dan Perselingkuhan”, yang terinspirasi dari lagu-lagu Kahitna selama 25 tahun mereka berkarya di dunia musik Indonesia. Usia seperempat abad itu memang dirasa istimewa untuk sebuah grup musik yang konsisten melagukan kisah asmara ini, dan nggak bisa dipungkiri sudah begitu banyak orang yang melewati tahap kehidupan seiring perjalanan musikal mereka.

Maka, tercetuslah ide untuk mengajak para sahabat Kahitna yang kebetulan merupakan figur publik, seperti Tia Ivanka, Ersa Mayori, Indra Brasco dan Mona Ratuliu, Iwet Ramadhan, serta Angga ‘Maliq D’Essentials’, untuk menceritakan kisah mereka sesuai dengan judul lagu Kahitna yang memorablebagi mereka. Seperti Ersa Mayori yang memilih single “Merenda Kasih” untuk dijadikan inspirasi cerpen fiktifnya yang bercerita tentang kehidupan rumah tangga yang bubar jalan akibat perselingkuhan. Namun, nggak semua cerita dalam buku ini fiksi, karena Indra Brasco dan Mona Ratuliu secara besar hati menceritakan perjalanan kasih asmara mereka berdasarkan single “Tak Sebebas Merpati”.

Disamping ingin merangkum kisah-kisah pendengar Kahitna selama karier mereka, terbitnya buku ini juga menjadi salah satu bentuk rangkaian kegiatan 25 tahun Kahitna yang akan disempurnakan dengan penyelenggaraan Konser 25Tahun Cerita Cinta Kahitna pada 15 September 2011 mendatang. Berhasilkan cara ini? Menurut pengamatan FIMELA.com, langkah inovatif ini tergolong cukup berhasil, karena pada acara peluncurannya yang berlangsung di Gramedia Grand Indonesia Jakarta pada akhir Juli lalu, para penggemar dari grup musik beranggotakan 9 personil ini, rela antri panjang untuk bertemu langsung dengan personil Kahitna dan meminta tanda tangan di buku tersebut.