Minimalisasi Rasa Haus Selama Puasa

Fimela Editor diperbarui 01 Agu 2011, 09:59 WIB

Saat menjalani puasa, kebanyakan orang paling nggak tahan dengan rasa haus. Umumnya orang lebih mudah menahan rasa lapar dibandingkan dengan menahan rasa haus. Ini disebabkan air merupakan komponen utama tubuh yang langsung berhubungan dengan kerja organ tubuh. Kekurangan cairan sebesar 4% saja kamu sudah bisa mengalami kesulitan konsentrasi. Jadi, nggak heran kalau kamu merasa lemas saat menjalani ibadah puasa.

Jakarta Berkurangnya cairan selama puasa memang nggak bisa dihindari, tapi rasa haus yang selalu dirasa saat berpuasa ternyata bisa diminimalisasi. Bagaimana caranya?

Minum air putih (hangat) saat sahur

 

Nggak bisa dipungkiri bahwa air putih merupakan cairan utama yang baik untuk kesehatan tubuh. Setiap saat kita nggak bisa menghindar dari fase berkurangnya cairan tubuh, terlebih saat puasa, tapi kamu bisa meminimalisasi rasa haus yang kamu rasa saat puasa. Setelah selesai makan sahur, cobalah untuk meminum segelas air putih hangat.

Pastikan kamu meminum air putih hangat setelah kamu selesai menyantap hidangan sahurmu. Sebaiknya kamu lakukan ini 10 menit sebelum memasuki waktu imsak dan jangan lagi menyentuh makanan seusai meneguk segelas air putih hangat. Air putih hangat berfungsi untuk melunturkan sisa-sisa makanan yang tertinggal, terlebih sisa makanan manis dan berminyak. Air hangat akan membersihkan mulutmu dari sisa makanan sehingga meminimalisasi rasa haus yang kamu rasa. Minum secara perlahan layaknya kamu sedang �membersihkan� benda dari kotoran.

Kurangi kopi dan teh

 

Buat kamu pecinta kopi dan teh, sebaiknya saat bulan Ramadhan kurangi asupan teh dan kopi yang biasa kamu minum. Mengapa? Kopi dan teh mengandung kafein yang mengharuskan ginjalmu untuk bekerja ekstra untuk melakukan proses ekskresi (pembuangan). Dan ini pastinya akan membuat tubuhmu kehilangan lebih banyak cairan. Yang perlu kamu lakukan hanya mengurangi porsi asupan minuman tersebut, bukan langsung berhenti mengonsumsinya.

Hindari sengatan matahari

 

Terpapar sinar matahari dalam jangka waktu cukup lama pastinya akan membuat tubuhmu kehilangan cukup banyak cairan. Jadi, sebisa mungkin hindarilah beraktivitas di luar ruangan saat matahari sedang berada tepat di atas kepala. Berada di ruangan ber-AC bisa membuat bebanmu sedikit berkurang. Tapi, bukan berarti berada di dalam ruangan ber-AC kamu nggak akan kehilangan cairan. Saat bekerja dalam ruangan ber-AC kamu juga akan kehilangan cairan bahkan nggak kalah banyaknya saat kamu tengah beraktivitas di luar ruangan. Nggak percaya? Perhatikan bibir dan kulitmu! Yang membedakan hanyalah panas yang menyengat secara langsung. Walaupun kamu akan kehilangan jumlah cairan yang cukup banyak, setidaknya nggak perlu merasakan haus mendera hebat ketika kamu berada di luar.

Untuk mengatasi kering pada bibir dan kulit kamu bisa menggunakan lotion untuk membuat kulitmu tetap lembab.

Hindari makanan pedas dan berbumbu

 

Makanan pedas dan berbumbu memang paling enak sebagai teman makan, tapi selama bulan Ramadhan ada baiknya kamu kurangi porsi asupan makanan tersebut. Ketika mencerna makanan pedas dan berbumbu, organ pencernaan memerlukan cairan yang cukup banyak. Selain itu, makanan tersebut juga menyerap cairan dalam jumlah besar dari organ-organ tubuh kita, seperti dari mulut dan tenggorokan. Oleh karena itu, sebaiknya kamu kurangi konsumsi makanan pedas dan berbumbu, serta sebisa jangan pernah memasukan menu tersebut ke dalam menu makan sahurmu.

Those are the tips to reduce thirsty during fasting. So, selamat mencoba dan selamat berpuasa, Fimelova!