Perempuan berusia 25 tahun ini punya banyak alasan kenapa sangat lega batal menikah dengan bos Playboy tersebut, dan salah satu alasannya adalah disfungsi seksual yang diderita oleh Hefner. Mantan Playmate ini mengungkapkan bahwa bercinta dengan pria berusia 85 tahun itu hanya bisa bertahan selama 2 menit!
“Then I was just over it. I was like, ‘Ahhh.’ I was over it. I just like, walked away. I’m not turned on by Hef, sorry, he doesn’t really take off his clothes. I’ve never seen Hef naked.”buka Crystal di acara siaran Sirius XM yang dibawakan oleh Howard Stern, Senin (26/7/2011) kemarin. Selain membocorkan soal durasi, Crystal juga membeberkan bahwa selama hubungan mereka yang berlangsung kurang lebih 6 bulan, Crystal mengatakan hanya “sempat” berhubungan seksual sekali dengan Hefner.
Jauh sebelum Crystal membeberkan hal privat ini, Izabella St. James, mantan Playmate Hefner di tahun 2006, menerbitkan buku berjudul 'Bunny Tales: Behind Close Doors at the Playboy Mansion' yang membuka tentang apa yang terjadi di Playboy Mansion, tempat berkumpulnya para Playmate dan Hefner mengadakan pesta. Perempuan ini mengatakan bahwa di Playboy Mansion itu selalu berlangsung sesi bercinta yang janggal dan menyebut sesi bercinta dengan Hefner bisa dikatakan sebagai ritual aneh ketimbang sesi bercinta yang romantis dan mesra.
Berikut adalah beberapa hal yang dibeberkannya dalam buku tersebut:
- Semua perempuan atau Playmate yang tinggal di Playboy Mansion harus hadir di sex night yang jatuh setiap hari Rabu dan Jumat. Alasan yang diterima oleh Hefner untuk ketidakhadiran Playmate hanya bila mereka sedang menjalani perawatan pascabedah plastik. Jadi, bila Playmate itu sedang menstruasi atau sakit, mereka tetap diharuskan hadir. Kewajiban ini juga dilakoni oleh sekretaris pribadi Hefner, nggak hanya berlaku untuk Playmate.
- Hefner lalu mengajak para Playmate ke kamarnya, dimana seperti yang diceritakan di dalam buku tersebut, ia menyaksikan ada sekitar 12 orang di dalam kamar tersebut. Setiap perempuan harus mandi (disaksikan oleh Hefner), lalu mengenakan piyama berwarna pink yang bermodel sama untuk setiap orang. Bila Playmate sedang nggak ingin bercinta, mereka menanggalkan piyama mereka sebagai tanda penolakan.
- Di kamar tersebut, diputar gay porn di dua layar LCD besar. Sepuluh dari 12 perempuan yang ada di kamar tersebut yang mau bercinta dengan Hefner, secara bergantian berhubungan seksual dengan Hefner selama 2 menit per orang, dimana perempuan yang lain menyoraki untuk membuat suasana semakin “panas”. Hefner dikatakan menenggak pil Viagra dan nggak menggunakan kondom selama bercinta.
- Para Playmate lalu diminta membuat simulasi lesbian porn untuk menyenangkan Hefner, padahal dikatakan masing-masing Playmate bisa saja saling nggak mengenal atau menyukai satu sama lain.
- Sesi sex night diakhiri dengan Hefner melakukan anal sex bersama kekasihnya (perlu diingat, menjadi Playmate bukan berarti otomatis menjadi kekasih Hefner), dimana sebelum Hefner melakukan intercourse, kekasihnya tersebut membersihkan alat genital Hefner supaya nggak tertular penyakit menular seksual. Perlu diingat, Hefner melakukan seks dengan banyak orang tanpa menggunakan pengaman.
Dari semua kejanggalan yang telah terkuak ini, kenapa masih banyak saja perempuan muda yang mau menjadi Playmate untuk menyenangkan Hefner? Nggak lain dan nggak bukan alasannya adalah demi ketenaran dan uang, karena bila tanpa menyenangkan Hefner terlebih dulu, maka kesempatan untuk tampil di majalah “Playboy” sangat nggak mungkin. Oh, well!