#1 Diam, lihat sekitar, dan mulailah berpikir
Emosi yang memuncak dan intens terkadang bikin kita tidak bisa berpikir jernih. Kita cenderung lupa dan sedikit ‘hilang akal’. Padahal setiap hal yang kita luapkan dapat berdampak di masa depan. Apakah itu karena kita menjadi lebih agresif bahkan vandalis, yang jelas saat itu kita tidak ‘melihat’ sekitar.
Ketika hal ini datang, cobalah untuk diam sejenak, then start to look around and think of something such as, “How am I going to feel tomorrow or next week when I look back at this?” Dengan melihat kemungkinan masa depan, yang merupakan hasil dari reaksi emosi kita, pikiran kita jadi lebih terbuka dan membuat kita dapat berpikir lebih matang dan tenang.
#2 Kenali dirimu
Kadang saat luapan emosi terjadi, kita justru tidak berpikir pada apa yang membuat kita marah. Saat kita ditanya kenapa kita marah, mungkin kita biasa menjawab, “Yaa gitu, deh!” atau sejenisnya. Kontrol emosimu dengan kenali apa yang terjadi. Apa yang membuat kamu marah? Bagaimana sampai kamu bisa marah? Mengontrol emosi bukan berarti berpura-pura perasaan itu tidak ada. Jika kamu merasa iri, marah, atau sedih, coba melabelkan perasaan itu sendiri di otakmu. Dengan melakukan ini memudahkan kamu untuk menemukan solusi bagaimana mengatasi emosi kamu.
#3 Find your mood booster
Kita sering berpikir bahwa mood datang begitu saja, seperti hujan, dan yang terbaik yang dapat kita lakukan adalah dengan menunggu sampai hal itu datang. Tapi, sebenarnya kita bisa memengaruhi, bahkan mengubah mood kita. Satu cara untuk mengubah mood adalah dengan melakukan sesuatu yang berbeda dari yang kita lakukan sebelumnya. Contohnya, jika kamu bosan dengan pekerjaan dan sedang kehilangan inspirasi, berada di depan komputer terus justru menambah mood tersebut tenggelam lebih dalam. Menjauhlah sejenak dari komputer dan coba berjalan-jalanlah keluar kantor. Hal yang paling penting adalah lakukan hal yang berbeda dengan yang sedang kamu lakukan sekarang.
#4 Atur raga, olah tubuh
Emotions are not only all in our head. Karena sebenarnya emosi itu hadir dari respon physical yang kita miliki. Marah dapat memompa denyut jantung lebih dari biasanya sehingga tekanan darah bisa naik. Makanya orang yang temperamen lebih mudah terkena penyakit jantung. Tidak mau seperti itu? Coba urutan exercise di bawah ini saat emosi mulai meninggi.
- Berhenti bernafas selama 5 detik saja (untuk me-reset pernafasanmu)
- Coba tarik nafas secara perlahan, fokus pada diafragma sampai paru-paru terasa penuh dengan udara.
- Setelah itu, buang nafas dengan lebih lamban lagi (keluarkan lewat mulut secara perlahan)
- Lakukan tarik dan buang nafas seperti ini berulang kali, dan ingat, momen saat kamu membuang nafaslah yang akan membuat dirimu lebih tenang.
Next time your anger’s driving you off, keep calm, and do remember these steps. Hope it would work!