Next
Kamila Andinisari, putri sulung sutradara kenamaan Garin Nugroho mengikuti jejaknya ayahnya untuk terjun sebagai “dalang” di balik layar. Pertengahan tahun 2011, Kamila sukses menelurkan film layar lebar pertamanya berjudul The Mirror Never Lies. Penasaran dengan sosok perempuan sutradara yang masih muda ini, FIMELA.com pun menyambangi tempat tinggalnya yang terletak di bilangan Bintaro.
Dengan menempuh perjalanan selama kurang lebih 1,5 jam dari kantor FIMELA.com di Grand Indonesia, akhirnya tim kami sampai di rumah perempuan yang biasa disapa Dini ini. Bertempat di ruang tamu kediaman Keluarga Garin Nugroho, Dini bercerita panjang lebar tentang film, diving, dan hobinya dalam bidang seni.
Next
Beberapa film dokumenter, video klip, dan FTV berhasil digarap oleh perempuan lulusan Deakin University, Melbourne, Australia ini. “Film dokumenter sudah lumayan banyak kalau dihitung sejak saya masih SMA sampai saat ini dan film pertama saya adalah film dokumenter yang berlokasi di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu karena saya juga cukup banyak bekerja sama dengan organisasi untuk membuat film. Kalau layar lebar ya baru satu, The Mirror Never Lies,” ujar DIni.
Ketertarikan Dini pada olahraga selam terlihat dari cukup lengkapnya peralatan selam koleksi perempuan kelahiran Jakarta ini. Dini pun sempat menunjukkan peralatan selam koleksinya yang masih agak basah setelah menyelam di Bali pada Fimela. “Ini peralatan (diving) saya, maaf agak sedikit basah karena belum sempat dikeluarkan sejak pulang dari Bali. Untuk selam sih, lumayan lengkaplah. Untuk ngumpulin (alat-alat) sampai seperti ini, perlu waktu bertahun-tahun karena alat-alat diving cukup mahal,” Dini tertawa.
Beruntung film layar lebar pertama yang digarap masih berhubungan erat dengan hobi selamnya. “Waktu itu saya memang sedang menyelam di Wakatobi bersama Nadine (Chandrawinata). Melihat Suku Bajo yang tinggal di sana, saya dan Nadine terpikir untuk membuat film tentang Suku Bajo dan Wakatobi. Alhamdulillah film pertama saya berkaitan dengan kegiatan yang saya suka karena saya juga nggak mungkin membuat film tentang sesuatu yang saya nggak kenal. Dan Alhamdulillah lagi, sebelum keluar, film ini sudah mendapat penghargaan "Honorable Mention" dari "Global Film Initiative" pada 14 April 2011,” ujarnya.