It’s Not Over Yet, Naomi Campbell VS Cadbury

Fimela Editor diperbarui 23 Jun 2011, 00:59 WIB

Organisasi regulator untuk segala jenis bentuk periklanan tersebut, telah menelaah dan memeriksa kasus ini, dan mengeluarkan kesimpulan bahwa iklan dengan kalimat “Move Over Naomi, There’s a New Diva in Town” yang dirasa menghina pihak Naomi Campbell tersebut, sama sekali nggak rasis. Reaksi emosional Naomi, malah dinilai sebagai manifestasi dari kelakuan ala diva yang memang sangat melekat dengan model berusia 41 tahun ini.

"On this basis the council decided that the ad was unlikely to be seen as racist or to cause serious or widespread offence," putus ASA.

Sebenarnya dari sejak masalah ini mulai menyeruak, pihak Cadbury sudah bergerak dengan mengeluarkan permintaan maaf resmi di situs mereka dan menarik iklan tersebut dari peredaran, namun tetap saja nggak membuat Naomi berhenti untuk memperkarakan masalah ini secara hukum.

“It’s upsetting to be described as chocolate, not just for me, but for all black women and black people," ujar Naomi kesal.

Belum lagi, reaksi protes Naomi itu didukung oleh ibunya, Valerie Morris, dan organisasi komunitas pembela hak warga kulit hitam di Inggris, Operation Black Vote, yang menganggap bahwa iklan tersebut nggak hanya menyinggung Naomi semata, melainkan semua wanita berkulit hitam.

ASA sebenarnya dikenal seringkali mengeluarkan keputusan yang ganjil. Pernah mereka memutuskan sebuah iklan parfum yang dianggap mempromosikan heroin karena menggunakan model-model sangat kurus. Entah bagaimana reaksi Naomi dengan keputusan yang dikeluarkan ASU tersebut. Yang pasti, Naomi must be unhappy with this and it’s scary to be side by side when she’s angry.

What's On Fimela