Pilih Sekolah Tepat ala Angelina Jolie - Brad Pitt

Fimela diperbarui 15 Jun 2011, 11:29 WIB

Pangeran Frederik dan Putri Mary dari Denmark belum lama mengungkapkan kalau mereka ingin agar anak mereka punya masa kecil yang normal. Kedua anak tertua mereka yang berusia 5 dan 3 tahun bersekolah di sekolah biasa. Menurut Putri Mary, “Sebagai orangtua, kami ingin memberikan dasar yang kuat untuk anak, yang bisa memberikan mereka kekuatan untuk menjadi diri sendiri.”

Berbeda dengan pasangan “royal” Hollywood, Angelina Jolie dan Brad Pitt, yang memasukkan anak-anak mereka di sebuah French International School, Hungaria. Dengan alasan anak-anak mereka bisa mendapatkan pendidikan lebih baik dari sekolah biasa. Dan sekolah tersebut katanya memiliki beberapa cabang di seluruh dunia. Sehingga mudah bagi Brangelina untuk membawa anak-anak mereka jika sedang shooting di negara-negara tertentu. Faktanya, banyak selebriti atau anak selebriti lulusan sekolah tersebut yang diterima di berbagai universitas besar seperti Princeton, Yale, Harvard, dan Stanford.

Belajar dari beberapa contoh di atas, bisa kita lihat, kunci dalam memilih sekolah adalah menentukan apa visi kita untuk anak. Kita sebagai orangtua ingin anak menjadi manusia yang seperti apa. Bukan sekedar pintar dan well educated, tapi karakternya seperti apa. Semakin jelas visinya, semakin mudah keputusan memilih sekolah yang tepat.

Berikut beberapa tips yang bisa diikuti:

- Nilai. Lingkungan dimana anak akan belajar dan berkembang, akan memainkan peran penting dalam sikap, keyakinan dan perilaku. Apakah sekolah yang dipilih mempunyai nilai yang sama denganmu? Aturan apa yang berlaku mengenai perilaku, ketepatan waktu dan seragam? Pastikan sama dengan yang diterapkan di rumah.

- Kesempatan. Kesempatan apa yang  bisa didapatkan anak dari sekolah yang dipilih, bukan hanya mata pelajaran, tapi juga dari kegiatan ekstra kurikuler. Penting banget untuk menyediakan tempat untuk mengembangkan bakat.

- Disiplin. Prosedur apa yang diterapkan sehubungan dengan masalah kedisiplinan? Apakah peduli dengan masalah-masalah seperti bullying, misalnya? Bagaimana pendekatan sekolah ke orangtua kalau anak punya masalah perilaku atau menjadi korban dan apa yang bisa dilakukan sebagai orangtua untuk mendukung sekolah dalam hal tersebut.

- Komunitas. Apakah ada organisasi Orangtua Murid atau POM? Apakah POM mempunyai suara dalam aturan sekolah? Apakah bergerak aktif dengan lingkungan sekitar?

- Tradisi. Apakah mencari metode yang tradisional atau yang moderen atau alternatif untuk anak?

- Bujet. Ada beberapa sekolah yang sekali bayar sudah mencakup uang masuk, uang bulanan, seragam, ektra kurikuler dan lain sebagainya. Tapi juga yang tiap kenaikan kelas meminta uang masuk, di luar uang bulanan.

- Jarak. Usahakan berpikir praktis, dengan waktu yang dibutuhkan untuk berangkat dan pulang dari sekolah. Anak akan menghabiskan sekitar 9.086 jam selama enam tahun sekolah dasar. Itu belum ditambahkan dengan waktu di perjalanan.

 

Bagaimana menurutmu? Apakah memiliki pemikiran yang berbeda dalam hal memilih sekolah? Let’s share!

 

What's On Fimela