Next
Lomography kali pertama tercetus dari seorang mahasiswa Rusia yang bereksperimen dengan kamera kuno, lubitel. “Lomo masuk ke Indonesia dibawa oleh owner saya, Tommy. Untuk di Indonesia, perwakilan lomo ya cuma di Jakarta, di Grand Indonesia dan di Jalan Bumi. Kalau untuk peredaran produk lomo di luar Jakarta, mereka pastinya akan mengambil barang dari Embassy karena di satu negara memang hanya ada satu Embassy,” ujar Inal, perwakilan dari Lomography Embassy.
Nggak cuma anak muda Indonesia yang sedang keranjingan lomo, beberapa negara lain, seperti Jepang, Singapura, dan Hongkong pun juga diserang demam lomo. “Kebanyakan penggemar lomo adalah anak muda urban. Misalnya dia (Inal menunjuk salah seorang perempuan muda yang sedang melihat-lihat produk lomo di Lomography Embassy), dia tuh salah satu loyal customer kita,” Inal menambahkan.
What's On Fimela
powered by
Next
Bagi yang tertarik dengan kamera lomo, kamu bisa mulai membeli kamera lomo di Lomography Embassy dan bereksperimen dengan objek-objek fotomu. Kamera lomo ada di kisaran harga Rp600.000,- sampai Rp7.500.000,-. Takut menyentuh lomo karena nggak tahu teknik mengambil gambar? Don’t! Menggunakan lomo nggak membutuhkan teknik khusus. “Kamera lomo nggak perlu teknik dan pelatihan khusus untuk menggunakannya karena si pengguna lomo juga nggak akan tahu bagaimana hasilnya nanti. Kalau nanti dicetak hasilnya lucu, keren, dan bagus, ada kepuasan batin tersendiri pada si pengguna. Yang diperlukan saat penggunaan lomo cuma feeling yang bagus ketika mengambil objek. Dan kalau ada yang ingin mencoba lomo buat kali pertama, tinggal datang ke Embassy aja. Saat beli kamera, pasti akan diajarin kok cara penggunaannya. Free!” Inal kembali menjelaskan.
Next
Usai berdiskusi, Inal pun mengajak tim Fimela melihat-lihat beberapa jenis kamera lomo dan hasilnya di dalam Embassy. Mulai penasaran dan tertarik? Kunjungi Lomography Embassy di Grand Indonesia, East Mall, Level One.