Saat kamu merasa dibayar terlalu kecil oleh perusahaan, kamu bisa mengambil tindakan menghadap atasan untuk negosiasi ulang gajimu, tentunya tindakan ini disertai dengan alasan rasional dan berbagai rencana cadangan yang cukup matang. Banyak hal yang harus kamu pertimbangkan sebelum menghadap atasan supaya negosiasi yang kamu lakukan berhasil.
Kamu harus melihat kondisi perusahaan lebih dahulu sebelum mengambil tindakan ini. Apakah selama kamu bekerja di sana perusahaan menunjukkan perkembangan finansial yang positif. Jika perusahaan belum menunjukkan perkembangan yang signifikan, rasanya nggak bijak kalau kamu meminta kenaikan gaji. Tapi, bila perusahaan menunjukkan perkembangan yang sangat pesat, kamu nggak perlu ragu untuk negosiasi ulang gaji.
Setelah cukup matang dengan rencana negosiasi ini, kamu harus menemukan waktu dan orang yang tepat untuk diajak berdiskusi. Biasanya perusahaan akan mengaudit keuangan mereka pada akhir dan awal tahun. Inilah waktu yang paling pas buat kamu mengangkat pembicaraan tentang kenaikan gaji. Sebaiknya coba diskusikan masalah ini pada atasanmu langsung karena merekalah yang menilai langsung cara kerjamu. Tentunya pihak perusahaan pun membutuhkan penilaian atasanmu untuk mempertimbangkan layak atau nggaknya kamu mendapatkan tambahan gaji.
Apa yang harus dilakukan jika negosiasi ulang gagal, padahal sudah dilakukan dengan baik dengan orang dan waktu yang tepat? Jika kamu gagal mendapatkan tambahan gaji dari perusahaan, cobalah kamu tawarkan pilihan kompensasi lain yang bisa kamu dapat dari kantormu, misalnya jatah uang lembur ataupun fasilitas kendaraan. Namun, saat melakukan usaha terakhir ini kamu harus benar-benar menunjukkan sikap ‘siap’ menerima tanggung jawab baru.
Setelah semua usaha dilakukan, kamu hanya bisa menunggu dan melihat hasilnya dalam kurun waktu 1 tahun atau minimal 6 bulan. Kalau memang tidak ada perkembangan yang baik, keputusan sepenuhnya ada di tanganmu. Stay or leave the company.