Iklan fenomenal yang terbit di berbagai harian Inggris pada bulan lalu itu, sebenarnya sederhana saja, hanya menampilkan sebatang cokelat varian baru dari Cadbury, Bliss Chocolate. Namun, kata-kata di lembar promosi itu yang nggak biasa. Di situ tertulis: “Move over, Naomi, there's a new diva in town. I'm the world's most pampered bar." tulis iklan tersebut.
Nggak jelas juga kenapa Cadbury memilih nama Naomi untuk ditulis dan “seperti menyentil” supermodel high tempered itu, namun Naomi menafsirkan dituliskan namanya di situ dan berdampingan dengan sebatang cokelat, adalah sebuah sinyal rasisme, dimana Naomi yang notabene berkulit hitam, seperti dikotak-kotakkan berdasarkan warna kulit. Itulah sebabnya, model berusia 41 tahun ini berencana akan menuntut Cadbury secara hukum dengn berbagai cara, dimana ia juga didukung oleh gerakan hak asasi manusia yang berencana akan memboikot produk Cadbury.
"I am shocked. It's upsetting to be described as chocolate, not just for me, but for all black women and black people. I do not find any humour in this. It is insulting and hurtful,” ujar Naomi tegas kepada harian Inggris, “Independent”.
Ungkapan kekecewaan juga diutarakan oleh ibu Naomi, Valerie Morris, yang mengatakan bahwa apa yang dilakukan Cadbury, persis seperti apa yang terjadi di tahun 1950-an, dimana rasisme masih berjaya dan kaum kulit hitam masih dimarginalkan.
"I'm deeply upset....Do these people think they can insult black people and we just take it? This is the 21st century, not the 1950's. Shame on Cadbury." Ujar Morris.
Lalu apa respon Cadbury sebagai yang memulai perselisihan ini? Perusahaan asal Inggris namun telah diakusisi oleh perusahaan Amerika, Kraft, pada Februari 2010 tersebut, telah menarik iklan bermasalah ini dari peredaran dan meminta maaf secara terbuka kepada Naomi dalam situs resmi mereka, untuk menghindari tuntutan hukum yang berkepanjangan.
"Cadbury understands that our latest advertising campaign for 'Cadbury Dairy Milk Bliss' caused upset to Naomi Campbell and her family. Cadbury takes its responsibility to consumers very seriously indeed and we would never deliberately produce any marketing material we felt might cause offence to any section of society. It was not our intention that this campaign should offend Naomi, her family, or anybody else and we are sincerely sorry that it has done so. We can confirm that the advertisement is no longer in circulation and we will not be using it in future marketing....We have been in discussions with Naomi's solicitors and can confirm that they have accepted our apology on her behalf as a conclusion to this issue."
Well, bila dilihat dari kalimat permintaan maaf tersebut, masalah ini sudah berhasil diredam dengan cara damai. Namun, mungkin sebaiknya jangan lagi ada yang mengganggu Naomi, because you might mess with the wrong woman.