Harga Mahal Yang Harus Dibayar Heidi Montag Untuk Jadi Cantik

Fimela diperbarui 25 Mar 2011, 09:29 WIB

Berikut wish lish Heidi saat menjalani operasi plastik yang menghebohkan di tahun 2010 kemarin;

1. Mini Brow Lift

2. Botox di dahi dan antara alis

3. Revisi hidung (untuk kedua kali)

4. Pembentukan pipi

5.  Mengurangi dagu

6. Neck liposuction (how old is she again? 23?)

7. Telinga caplang

8. Revisi pembesaran payudara

9. Liposuction di pinggang, pinggul dan paha

10. Pembesaran bokong.

Di umurnya yang ke 17, Heidi yang baru pindah dari Colorado mendapatkan pelajaran tentang kecantikan ala Hollywood. “Everyone had the biggest boobs!” katanya. Heidi memang berdada rata dan nggak nyaman dengan kenyataan itu. Ketidaknyamanannya bertambah setelah dia mendapatkan peran di The Hills.

Tahun 2007 Heidi menjalani operasi pembentukan hidung dan pembesaran dada. Tapi tetap nggak cukup. Heidi seperti obsesi untuk ‘membetulkan’ tubuh dan wajahnya. Alasan terbesar Heidi adalah agar merasa lebih baik, merasa sempurna. Karena sering diejek dari kecil sampai pindah ke Los Angeles. Orang-orang bilang dagunya seperti Jay Leno. Heidi merasa dada mantan-mantan pacarnya (laki-laki) lebih besar dari dadanya sendiri. Saat dia menonton dirinya sendiri di The Hills, dia melihat telinganya keluar dan besar seperti telinga Dumbo. Heidi felt she’s an ugly duckling.

Saat berumur 23 tahun, tahun 2010 lalu, Heidi dioperasi oleh Dr. Frank Ryan (almarhum) dan menjalani 10 jam operasi. Saat ditanya apakah dia memang perlu melakukan sepuluh operasi tersebut, Heidi menjawab bahwa dia memikirkan masa depan pekerjaannya. Mimpi utamanya adalah menjadi bintang pop. “I’m competing against the Britney Spearses of the world, and when she was in her prime, it was her sex appeal that sold. Obviously, looks matter; it’s a superficial industry.”

Sayangnya Heidi nggak berpikir bahwa Britney, Rihanna dan Lady Gaga nggak hanya mengandalkan penampilan dan tampil seksi untuk menjadi bintang.

Saat ditanya apakah dia suka dengan tubuhnya pasca operasi, Heidi mengaku kalau dia sangat bahagia. Dia merasa cantik dan seksi. “I didn’t know I could have this much confidence.

Tapi saat media menyerang dan menuduhnya terobsesi operasi plastik, Heidi membantah keras. Dia nggak addict hanya pengen terlihat secantik mungkin, inside and out. Dalam sebuah interview di TV, Heidi menjawab, "I would say that none of those people know me at all, and that's just a judgment. I'm not addicted. If I were addicted, I would have had 10 plastic surgeries."

Apa yang dia lakukan, menurut Heidi, hanya sepuluh prosedur yang dilakukan di hari yang sama.

Seorang psikiatris, Jamie Feusner, M.D. yang mengepalai UCLA Research Program berkata, ada kemungkinan Heidi mengidap body dysmorphic disorder (BDD). Sekitar 5 sampai 10 persen orang yang sering melakukan operasi plasti biasanya mengidap kelainan ini, dimana pengidapnya sebenarnya bertubuh dan berwajah normal, tapi yang mereka lihat adalah bayangan distorsi dari yang sebenarnya. Menurut Dr. Ryan, Heidi nggak masuk kategori BDD. Heidi hanya melakukan apa yang dilakukan kebanyakan selebriti.

Banyak pengamat, termasuk teman, mantan pemeran The Hills dan keluarga yang menyayangkan keputusan Heidi. Heidi bisa menjadi contoh yang salah untuk para remaja, saat seorang perempuan umur 23 tahun yang cantik memilih untuk melakukan banyak sekali perubahan lewat operasi plastik. Tapi Heidi menjawab bahwa ini hidupnya – dan di pekerjaan yang digelutinya, ini memang perlu.

Heidi menambahkan, "I'm living in my skin, and I look in the mirror and it's my career and my life, and you only have one. So, I want to take advantage of everything and be the best me, in and out, every way."

Tapi belum lama ini, Heidi mengungkapkan penyesalannya menjalani sejumlah operasi tadi. Selain bekas luka di beberapa tempat di tubuhnya, Heidi mengaku kalau dia sering terbangun di malam hari karena dadanya terasa sakit. Payudara Heidi memang begitu besar sehingga sulit untuk tidur dengan nyaman. Kalau dia tidur miring, Heidi merasa implant-nya seperti mau merobek kulit saking beratnya. Bekas-bekas luka operasi juga sangat terlihat dan mengganggu. Heidi-pun tetap nggak percaya diri walaupun telinganya sudah dioperasi. Karena takut bekas luka di belakang telinga terlihat jelas. Menurut Heidi, "My scars are constant reminders that I made a mistake."

Satu hal lagi yang dilupakan Heidi adalah beauty comes from within. Nggak perlu menjalani operasi berjuta-juta dolar hanya untuk menjadi cantik. Kalau saja dia menerima dirinya apa adanya.