Menurut Dr. Jennifer Shu, dokter anak dan salah satu penulis buku Heading Home With Your Newborn, sebaiknya anak berhenti tergantung pada dot sekitar umur dua tahun. Pada dasarnya hitungan terlalu besar untuk nge-dot/ngempeng adalah saat resiko – termasuk terlambat ngomong, masalah gigi, infeksi telinga, mengganggu waktu makan dan efek psikologi (misalnya anak-anak lain mengejek anak karena masih nge-dot) – sudah melebihi keuntungan.
Tapi, kalau seperti TomKat, kamu nggak tega untuk merebut dot dari buah hatimu, dan anak juga nggak mengalami masalah tersebut di atas, bisa jadi membiarkan anak nge-dot nggak masalah. “Tapi sampai kapan?” kata Dr. Zulkifli dari sebuah rumah sakit ibu dan anak. “Dan sebenarnya dot membantu siapa – orangtua atau anak?” Kalau kamu punya balita atau anak yang belum bisa lepas dari dot-nya sebaiknya kamu mengawasi dan berkonsultasi dengan dokter anak dan dokter gigi anak.
Dan kalau kamu pengen merebut si dot dan membuat anak lepas dari ketergantungan dot, jangan takut: Dr. Zulkifli bilang kadang anak harus diberi ketegasan. Tapi bisa juga melakukannya dengan langkah kecil berikut:
- Batasi penggunaan dot. Berikan hanya pada waktu tertentu, misalnya saat tidur siang atau malah, dan nggak boleh digunakan di luar rumah.
- Sedikit demi sedikit gunting dot. Sampai akhirnya nggak ada yang bersisa untuk digigiti.
- Cari pengganti. Biarkan anak mencari cara lain atau barang lain untuk menggantikan dot, seperti menggenggam bantal atau selimut kecil, mainan atau bola.
Punya tips jitu? Share with us here…
(image dari berbagai sumber)