Tampak sekilas, foto itu tidak menimbulkan spekulasi apa-apa karena tidak ada yang istimewa dari itu, but you’re wrong. Timbul beberapa omongan dan kritik, salah satunya dari The National Eating Disorders Association, yang mengatakan kalau tubuh curvy Vergara di-touch up menggunakan digital imaging untuk membuatnya tampak lebih ramping daripada keadaan aslinya, dan menyebut iklan tersebut "thoughtless and irresponsible".
Mendegar kontroversi iklan itu, Vergara menyanggah dan bersikeras bahwa gambar dirinya tidak diutak-atik oleh teknologi apapun. Kepada harian “Boston Herald”, ia dengan tegas mengatakan bahwa foto itu asli tanpa rekayasa apapun. Menurutnya, anggapan bahwa ia terlihat lebih kurus di situ karena angle foto dan cara stylist mendandaninya.
Entah kenapa masih ada saja komentar negatif tentang suatu iklan yang memfokuskan produk yang ingin dijual dengan cara yang berkelas. Bisa jadi sebenarnya beberapa pihak mengharapkan iklan tersebut memperlihatkan Vergara sebagaimana biasanya ia berpose untuk “Maxim”. Terlepas dari semua omongan miring itu, iklan ini merupakan kerjasama kali kedua Vergara dengan Pepsi, karena ia mulai dikenal luas di seantero Amerika Latin berkat kemunculannya di iklan Pepsi saat ia masih berusia 17 tahun.