Pengen tahu apa yang terjadi di otak dan tubuh kita saat kita ciuman? Penasaran apakah sebuah ciuman memiliki lebih banyak arti buatmu atau pasangan, atau apakah kamu bisa membuat sesi ciuman jadi lebih baik? Read on.
Ciuman Nggak Cuma Tentang Chemistry
Saat dua orang merasa cocok, seringkali ciuman terbaik muncul dari ikatan emosional dan suasana. A great kiss lebih banyak terjadi saat saling mengerti keinginan dan hasrat pasangan – tapi nggak ada satu patokan atau formula pasti untuk meracik ciuman yang berkesan. Cara-cara seperti; posisi tangan atau bagaimana merancang mood, padahal lebih diperlukan intuisi untuk membuat pasangan nyaman, aman dan bisa menikmati. Ciuman adalah ekpresi tentang apa yang kamu rasakan.
Ciuman Itu Natural Tapi Teknik Bisa Diperbaiki
Kita mencium dari lahir dan beberapa jenis hewan yang sosial pun berciuman. Satu jenis Simpanse bisa berciuman sampai 12 menit, sementara jerapah suka saling mengaitkan leher, bahkan ikan saling menyentuhkan bibir. Kita seperti sudah diprogram untuk tahu apa yang harus dilakukan, tapi belajar lebih banyak teknisnya dari film dan TV. Tapi jangan terlalu kaku dalam menerapkan teknik atau aturan – karena justru bisa memproduksi hormon stres yang disebut cortisol. Ciuman akan lebih bisa dinikmati saat kamu memiliki ikatan atau perasaan satu sama lain.
Sentuhan Ringan Bibir Bisa Membuat Otak Bergairah
Ajaran Kama Sutra asal India menganjurkan menyentuh dengan bibir pada beberapa titik tubuh seperti bibir (pastinya), dada, tenggorokan dan hampir di seluruh wajah. Ilmu pengetahuan juga memberikan beberapa petunjuk: Ternyata sebagian besar dari otak justru lebih sensitive memproses reaksi dari bibir dibanding seluruh tubuh. Jadi ciuman ringan pada bibir justru menstimulasi otak lebih banyak – dibanding rangsangan langsung ke bawah pinggang.
Manusia Berciuman Berabad Lamanya
Bukti tertulis tentang ciuman berbahasa Sansekerta, berumur sekitar 3.500 tahun, tapi bisa jadi manusia sudah melakukannya sejak awal berada di Bumi. Walaupun nggak ada bukti nyata kenapa orang melakukannya, ciuman bisa jadi merupakan evolusi saat para ibu mengunyah makanan sampai lembut, kemudian diberikan kepada bayinya melalui bibir. Tekanan dan stimulasi dari bibir melepaskan hormon oksitosin yang membuat kita merasa senang, sering juga disebut love or bonding hormon, sehingga kita dibiasakan dari bayi untuk menikmati sensasi yang ditimbulkan.
Ciuman Itu Universal
Almost. Karena menurut penelitian antropolog Helen Fisher, beberapa suku di Afrika Selatan memandang ciuman sebagai sesuatu yang menjijikan. Masyarakat yang tinggal di Afrika Timur dan Amerika Selatan juga tidak mengenal ciuman. Tapi melakukan beberapa hal serupa ciuman, seperti menjilat, meniup muka pasangan sebagai bentuk foreplay.
Kita Selalu Ingat Ciuman Pertama
Biasanya, orang lebih ingat ciuman pertama dibanding saat pertama kali bercinta. Nggak jelas mengapa, tapi bisa jadi berhubungan dengan ciuman adalah perkenalan pertama kita dengan prilaku seksual. Sebuah ciuman bisa dibilang adalah tes natural, yang bisa membuat kita yakin dan memutuskan untuk terus atau tidak.
Laki-laki Lebih Suka Lidah Dibanding Perempuan
Nonton Sex and The City saat Charlotte merasa super jijik ketika pasangan kencannya menjilati wajah Charlotte? Momen tersebut dengan tepat menangkap perbedaan bagaimana laki-laki dan perempuan menikmati ciuman. Ada perbedaan berdasarkan gender: Laki-laki biasanya lebih suka ciuman dengan mulut terbuka, wet and sloppy, sementara perempuan seringkali komplain jika terlalu banyak melibatkan lidah. Ada alasan kenapa laki-laki melakukan hal tersebut: Mulut yang terbuka membuat laki-laki bisa memindahkan testosteron yang bisa membangkitkan gairah lewat saliva mereka. Jadi, kalau dia sudah mencium kamu selama beberapa minggu atau bulan, itu bisa menaikkan libidomu seiring waktu.
Cara Pandang Laki-laki Akan Ciuman
Nggak diragukan lagi, laki-laki dan perempuan menikmati ciuman. Tapi sementara perempuan berusaha mencari petunjuk dari sebuah ciuman (is he “The One”?) laki-laki mencium untuk hasil jangka pendek. Mengapa perempuan ‘bayaran’ nggak mencium klien mereka, dan si klien nggak keberatan? Karena buat laki-laki, walaupun sebuah ciuman bisa sangat berarti, tapi ciuman juga identik dengan seks. Laki-laki melihat ciuman dengan satu arti; seks. Perempuan melihat ciuman untuk menerjemahkan status hubungan.
Kesan Pertama
Ciuman pertama yang nggak oke bisa membunuh sebuah hubungan yang baru dimulai lebih cepat dari kamu mengoleskan lipstik. 59 persen laki-laki dan 66 persen perempuan mengakhiri hubungan karena ciuman pertama yang nggak memberikan kesan baik. Karena kita berusaha menilai awal sebuah hubungan dari ciuman, sehingga ciuman yang berkesan membuat kita seperti mendapat sinyal yang bagus untuk kelanjutan hubungan. Ciuman melepaskan hormon yang diasosiasikan dengan ikatan emosional (oksitosin) dan kenikmatan (dopamine). Banyak orang, terutama laki-laki, menilai performa seksual berdasarkan ciuman. Sehingga saat kamu merasakan aliran oksitosin bekerja, dan dopamine meningkat, kamu nggak akan sabar untuk bisa bersamanya.
Bahan Penting Untuk Ketahanan Hubungan
Kamu pengen hubunganmu awet? Sediakan waktu untuk ciuman. Ciuman yang sering dilakukan menandakan hubungan yang sehat dan meningkatkan rasa sayang dan ikatan. Oksitosin, hormon yang membuat kita terkait pada seseorang juga membantu kita untuk terus terikat. Begitu periode bulan madu berakhir dan romansa berkurang, komitmen tersebut yang membuat sebuah pasangan bertahan, dan menjaga perasaan cinta tetap hidup. Ciuman merupakan cara yang bagus untuk menstimulasi oksitosin. Pada pasangan yang sudah lama berhubungan, ciuman berkurang seiring waktu, jadi pastikan untuk menyelipkan ciuman setiap hari.
Smell Does Matters
Penciuman kita bisa membedakan apakah kita berhubungan dengan orang yang jorok atau bersih. Tapi juga mencari petunjuk apakah kita memiliki kecocokan secara DNA. Dalam DNA, opposites attract dan hidung kita sepertinya bisa mendapatkan petunjuk kecocokan genetic dari aroma natural pasangan. Kebersihan penting buat setiap orang karena merupakan indikasi apakah hubungan ini wajib dipertahankan atau tidak. Di luar itu, aroma menjadi cara bawah sadar seseorang secara genetik. Kalau kamu kuatir nggak bisa mendapatkan info tersebut karena tertutup oleh wangi aftershave dia (atau apakah kamu menutupi aroma dengan parfum), jangan takut. Saat kamu menghabiskan cukup banyak waktu dengan seseorang, kamu akan menemukan aroma naturalnya seiring waktu.
Ingin Bibir Menggoda? Pakai Merah
Mungkin ada sebabnya mengapa perempuan berusaha membuat bibir mereka terlihat seperti Angelina Jolie. Bibir perempuan akan menipis seiring umur saat hormon estrogen menipis, sehingga bibir yang penuh dianggap menandakan kesuburan. Tapi jika kamu memutuskan untuk suntik Botox untuk menebalkan bibir tipismu, hati-hati, karena justru bisa membuat pasangan malah jadi nggak tertarik. Coba akali aset naturalmu dengan lipstik merah – warna yang terbukti paling menggoda.
Ciuman Bisa Bikin Ketagihan
Pernah ciuman dengan seseorang dan rasanya nggak pengen selesai? Salahkan dopamine. Hormon tersebut meningkat saat ciuman, membuat kita merasa ‘tinggi’ dan merasa terobsesi dengan pasangan. Perasaan tersebut mirip dengan adiksi, dopamine muncul lebih banyak di awal hubungan, dan menurun saat rasa mengalami sesuatu yang baru (hubungan baru) mulai menghilang. Dan karena dopamine itu banyak saat kita menemukan cinta/pasangan baru, sehingga sering dicurigai sebagai penyebab banyaknya terjadi affair. Karena kita adiksi dopamine.
Ciuman Dicampur Alkohol
Minum atau nggak? Drugs dan alkohol menstimulasi zat kimia otak sama dengan sebuah ciuman, sehingga kamu bisa salah mengartikan rasa tersebut dengan perasaan terhadap pasangan. Tapi, jika kamu hanya mencari sesuatu yang kasual, ciuman bisa jadi lebih baik setelah satu atau dua gelas alkohol. Tapi tergantung pada efek alkohol pada dirimu.
A Kiss Can Make Up
Lupakan cokelat dan bunga – cium saja pasangan di bibir. Walaupun kamu sering merasa nggak terpengaruh dengan ciuman permintaan maaf, tapi riset menunjukkan bawah sebuah ciuman (atau beberapa) bisa membuka pintu maaf. Bisa jadi disebabkan oleh oksitosin yang dilepaskan saat berciuman. Ciuman mengurangi level kortisol – hormon stres – yang ada pada tubuh saat kita bersitegang dengan pasangan.
A Kiss Never Gets Old
Walaupun belum ada fakta yang menunjukkan hubungan ciuman dan umur panjang, tapi ada alasan kuat mengapa ciuman itu penting – dan bisa dinikmati – selama kita hidup. Ciuman itu penting banget untuk ikatan jangka panjang. Dan bisa membantu mempertahankan hubungan.