Kuatir 1: Spend Too Much
Kenapa ini selalu jadi masalah yang menghantui? Kartu kredit biang keladinya, tapi nggak lepas dari jiwa belanja yang ada dalam dirimu. Menurut penelitian, saat kamu hendak membeli sesuatu yang menggoda, seperti wedges cantik yang lagi tren, otakmu melepaskan dopamine, zat kimia yang membuat kita merasa nyaman, senang dan terpuaskan. Sama seperti saat kamu bercinta atau makan kue cokelat favorit. Menabung dan berhemat nggak bisa membuatmu merasakan hal yang sama, at least not for most of us. Belanja berlebihan bisa juga merupakan hasil dari perencanaan yang buruk atau nggak punya banyak waktu – makanya banyak warga metropolitan yang lebih sering makan di luar daripada makan di rumah. Kamu menghabiskan uang untuk bersenang-senang atau demi kenyamanan, you still can break the habit.
Yang Harus Dilakukan:
Make shopping harder. Kalau perlu jangan buka situs belanja di komputer dan unfollow mal dan info diskon di twitter.
Buka dompetmu dan keluarkan semua kartu kredit kecuali satu. Simpan di laci – atau tutup account-mu. Simpan juga kartu diskon mal atau toko.
Ubah beberapa kebiasaan sehari-hari. Kalau terbiasa ngopi, jangan beli di coffee shop branded. Kalau nggak bisa menolak Zara atau Mango, jauhi mal. Bawa makanan dari rumah (termasuk cemilan sore) dan biasakan makan di rumah. Batasi makan di luar (restoran) maksimal seminggu dua kali.
Langkah Selanjutnya:
Biasakan memakai uang tunai. Kalau kamu nggak belanja pakai kartu kredit, maka kamu nggak akan menghabiskan uang lebih dari yang kamu dapatkan. Coba mulai minggu ini, hanya gunakan tunai atau kartu debit. Lakukan lagi minggu berikutnya dan berikutnya, sampai kamu jadi terbiasa.
Cari cara baru untuk mendapatkan dopamine. Misalnya ikutan kelas salsa atau Pilates. Atau bercinta dengan pasangan. More fun, eh?
Kuatir 2: Menabung Terlalu Sedikit
Banyak yang merasa seperti ini. Rata-rata orang hanya menabung sekitar 0,4% dari pendapatannya. Penyebabnya bisa jadi karena rendahnya bunga yang didapat. Saat kamu merasa hanya mendapatkan sedikit sekali uang dari hasil menabung, sehingga kamu hanya menyisihkan sedikit untuk tabungan dan lebih banyak untuk dihabiskan (atau untuk membayar pinjaman).
Salah satu cara untuk memaksa diri menabung adalah punya tujuan yang jelas.
Lakukan Sekarang:
Buat tujuan menabung dengan jelas. What do you want or need? Menata ulang dapur? Liburan ke Italia? Pensiun di usia 55? Punya tujuan yang menarik bisa membuat menyisihkan sebagian dari pendapatan jadi lebih mudah. Bahkan kamu bisa menggoda diri terus-menerus, misalnya dengan mengganti password komputer jadi 'dapurmoderen' atau 'gondolavenesia'. Semakin sering kamu mengetik kata tersebut, semakin dalam kamu menanamkan pada bawah sadarmu akan tujuan yang ingin dicapai and to feel that the future is now.
Buka tabungan khusus yang terpisah, atau ikut tabungan hari tua atau dana pensiun lainnya, seperti DPLK dari kantor atau perorangan. Mungkin kamu pernah ditawarkan tapi belum tertarik, padahal dana pensiun adalah cara termudah dan gampang untuk menabung jangka panjang. Uangnya pun langsung dipotong dari gaji.
Buka juga tabungan untuk hal seperti liburan, atau dapur idaman.
Langkah Berikut:
Temui penasihat keuangan dan tanyakan bagaimana cara berinvestasi yang terbaik sesuai dengan keadaan keuangan (dan diluar dari dana tabungan). Invest wisely. Tentukan tanggal target, caranya dengan menentukan kapan kamu boleh mengambil dana yang ada. Contohnya, kalau kamu berusia 30 tahun, dan ingin pensiun di usia 65 tahun, berarti setting tanggal pengambilan pada tahun 2046.
Idealnya, kamu menabung sekitar 15% dari total pendapatan untuk dana pensiun.
Kuatir 3: Frustasi Karena Kenaikan Harga Bahan Bakar
Kalau bersepeda ke kantor bukan lah pilihan yang realistis, coba lakukan hal berikut.
Lakukan Sekarang:
Pastikan isi mobil nggak penuh dengan barang yang nggak penting. Misalnya stroller cadangan, boks isi printilan kantor, majalah bekas, peralatan mobil – yang bisa membuat mobil bekerja semakin berat.
Langkah Berikut:
Periksa oli, air, dan tekanan ban. Mengecek keadaan mesin secara teratur juga bisa menaikkan tingkat efisiensi mesin.
Perlakukan mobil seperti merawat kulitmu. Jangan jemur mobil di bawah matahari. Kalau bisa cari parkir yang teduh. Ini karena bahan bakar bisa menguap, apalagi kalau tangki tidak tertutup rapat, dan lebih cepat menguap kalau keadaan mobil panas.
Beli mobil yang nggak memakan banyak bahan bakar. Mobil kecil dengan kapasitas mesin yang kecil, nggak memerlukan bahan bakar sebanyak SUV 2000cc.
Kuatir 4: I Need a Budget
Kamu sering merasa kekurangan uang, atau nggak pernah punya cukup uang untuk liburan, punya budget bisa membantu. Budget adalah perencanaan untuk menggunakan uang. Nggak usah terlalu canggih. Bahkan, kunci agar bisa mengikuti budget adalah memastikan budget-nya realistis dan simpel.
Lakukan Sekarang:
Ambil buku catatan. Tuliskan uang hari ini kamu gunakan untuk apa saja, dari tagihan telepon sampai ongkos bis atau taksi. Lakukan hal yang sama besok, dan seterusnya sampai genap sebulan. Ini adalah satu cara untuk tahu, uangmu digunakan untuk apa saja.
Langkah Berikut:
Di akhir bulan, buat kategori dasar – seperti makanan, pakaian, rumah, dan tabungan – dan alokasikan dana yang ada ke dalamnya. (Dibuat di Excel, bisa membuat hitungan lebih gampang.) Kalau kamu tahu di mana kelemahanmu berada, seperti makan di luar, belanja sepatu, coba buat daftar yang lebih detil (sepatu, makan di luar, jajan, etc.)
Akali angka yang ada. Setelah kamu tahu kemana saja uangmu setiap bulan, kamu bisa membaginya dengan lebih baik lagi. Contohnya, kalau pengen lebih sering ke konser musik, mungkin kamu harus melepaskan jatah krimbat di salon.
Kuatir 5: Perlu Membuat Financial Plan
Financial Plan akan membantumu mencapai hal yang penting, seperti dana kuliah anak atau punya rumah sendiri. Ini lebih rumit dari sekedar budget, menabung, investasi, bahkan asuransi. Who needs a plan? Siapa pun yang merasa nggak aman atau bingung tentang situasi keuangannya.
Lakukan Sekarang:
Tuliskan nama tiga orang yang kamu kenal dan kagumi karena pandai urusan uang – misalnya, ayah, tetangga, atau mantan bos. Coba tanyakan pada mereka: How do you plan your finances? Kamu pasti dapat banyak rekomendasi, dan menyadari kalau hal ini nggak seseram yang kamu bayangkan.
Langkah Berikut:
Cari referensi. Coba baca buku soal perencanaan keuangan for dummies, browsing di website. Buku yang cukup dasar adalah Get a Financial Life karangan Beth Kobliner.
Cari penasihat keuangan atau financial planner. Hire help. Cari yang fee-only financial planner. Karena dia nggak mendapatkan komisi dari investasi yang diajukan kepadamu, sehingga nasihatnya pasti objektif. Coba ke financialconsulting.com atau ke qmfinancial.com
Sebelum membuat janji, tanyakan kepada si perencana apakah pertemuan pertama ini kamu harus membayar atau nggak. Karena kamu harus merasa nyaman dulu sebelum moving forward. Si perencana akan membantumu untuk membuat perencanaan termasuk kebutuhan yang kamu perlukan dan prioritas. Dan karena kamu membayar nasihat si perencana, you'll be more likely to follow it. Once you pay for something, to not follow through feels like a waste, like throwing food away. Itu satu lagi trik tambahan agar kamu melakukan hal yang benar.