Coffee chain yang ada di berbagai sudut kota ini mengubah logonya - it's so big now it no longer needs to remind the world of its own name.
Si putri duyung sudah dibebaskan. Starbucks mengubah identitas brand-nya dengan menghilangkan kata “Starbucks” dan “coffee” dari logonya. Icon yang akan dipakai pada gelas kopi dan toko di seluruh dunia, hanya akan berupa putri duyung yang tersenyum, mengenakan mahkota, dalam sebuah lingkaran.
Di halaman Facebook resmi Starbucks, ratusan penggemar menyatakan kalau logo barunya “sucks”. Di Amerika, situs Fox News berpendapat kalau perubahan ini ide yang buruk dan membandingkan dengan saat Prince tahun 1993 mengumumkan bahwa dia nggak pakai nama lagi dan mengubahnya jadi satu simbol.
Perubahan ini bukannya tanpa strategi. Bisa dilihat sebagai ambisi Starbucks. Andrew Collins, dari 1HQ branding agency, langkah ini telah menempatkan Starbucks dalam kategori perusahaan yang sudah sangat dikenal sehingga logo tanpa nama bukanlah masalah. Nike, Apple dan Playboy adalah beberapa di antaranya. Chairman Starbucks, Howard Schultz, tanpa ragu merasa kalau ini bisa membantu saat mengembangkan sayap ke negara yang nggak cuma punya bahasa berbeda tapi alfabet yang juga beda.
Langkah yang hati-hati itu penting. Gap baru saja mengganti kembali logo barunya dengan yang lama gara-gara dihujani diprotes oleh pelanggan. Starbucks sudah sangat terlibat dalam rutinitas harian jutaan orang sehingga perubahan kecil bisa mengakibatkan sesuatu yang besar.
(dari berbagai sumber)