Listening versus Talking

Fimela diperbarui 06 Jan 2011, 04:29 WIB

Alasannya bisa berbagai macam, karena nggak cukup sabar, nggak punya banyak waktu. Padahal sebagai pemimpin, membimbing anak buah merupakan salah satu tugas kamu. Sebagai manajer, sudah seharusnya mendengarkan apa yang disampaikan tamu atau pelanggan. Dan sebagai manusia, kamu pasti juga ingin didengarkan saat menumpahkan isi hati, kan?

Jadi apa yang harus dilakukan?

  1. Luangkan waktu untuk mendengarkan. Actively listen. Artinya menanyakan dengan detil dan nggak berpikir soal mengutarakan pendapat.
  2. Ask more questions. Cek dengan orang-orang atau pihak yang berkepentingan.
  3. Jangan lupa memberikan feedback sesuai kadar yang dibutuhkan. Tapi jangan menyamakan feedback dengan menasehati.

Kamu mendengarkan dengan aktif saat kamu:

- Menunjukkan perhatian yang tulus kepada orang yang berbicara (dan nggak membayangkan apa yang akan kamu katakan).

- Harus jadi pendengar yang baik dan terbuka dengan informasi yang diterima.

- Menerima cara pandangnya dan berempati dengan pendapatnya.

- Berusaha mengerti pendapat orang tersebut.

- Konsentrasi dan nggak teralihkan dengan apa yang terjadi di sekeliling.

- Mengklarifikasi informasi yang didapat dengan bertanya dan menyelidiki.

- Tidak berasumsi atau memiliki persepsi sendiri.

- Membiarkan orang tersebut berbicara.

- Fokus pada yang sedang menyampaikan keluhan.

Mendengarkan dengan aktif adalah cara menunjukkan kepada seseorang bahwa kamu mendengarkan dan tertarik dengan apa yang dia katakan. Ini termasuk memberikan perhatian penuh secara verbal atau non verbal.

Banyak yang membiarkan jadwal yang padat, pekerjaan yang menumpuk, stres, dan sifat dasar menghalangi kemampuan untuk mendengarkan dengan baik. Agar dapat mengatasinya, coba tips berikut:

- Be with the other person, jangan mengkhayal dan tetap fokus padanya.

- Good eye contact itu penting, jangan jelalatan melihat sekeliling ruangan.

- Coba mencatat, tapi jangan sambil membaca hal lain.

- Biarkan orang tersebut berbicara sampai selesai.

- Tanyakan pertanyaan yang bisa memperjelas masalah.

- Coba tempatkan dirimu sebagai dirinya.

- Merespon pada apa yang dikatakan sehingga dia tahu kalau kemu mendengarkan.

- Jangan main HP, mouse, komputer selama mendengarkan.

Mendengarkan dengan aktif adalah kebiasaan yang bisa dan harus dikembangkan. Menjadi pendengar yang baik menguntungkan apalagi jika kamu seorang pemimpin dalam suatu tingkatan atau bekerja di bidang service. Karena bisa mengurangi kesalahpahaman, informasi jadi akurat, dan memastikan kalau mereka bisa menyampaikan informasi kepada yang berkepentingan. Bawahan, teman, bahkan pimpinan akan semakin terbuka saat merasa didengarkan.

 

What's On Fimela