Sihir Musikal Laskar Pelangi

Fimela diperbarui 20 Des 2010, 09:32 WIB
2 dari 7 halaman

Next

Fimela.com beruntung menjadi salah satu media dan undangan yang bisa menyaksikan lebih dulu musikal yang sudah 'berisik' jadi omongan warga Jakarta pada khususnya. Bagaimana tidak? Dengan jaminan mutu dan prestasi para kreator seperti Riri Riza, Mira Lesmana, Toto Arto, Jay Subijakto, Erwin Gutawa dan Hartati, di balik karya musikal ini, nggak heran kalau sebelum resmi penjualan tiket dimulai, sudah banyak yang menanyakan soal tiket dan kapan pertunjukan berlangsung. Dan tanpa terlalu berusaha promosi dan gembar-gembor sana-sini.

 

3 dari 7 halaman

Next

 

Para pemain yang berbeda dengan pemeran di film, nggak akan mengecewakan para penonton dengan penampilan tari dan nyanyi serta akting yang menarik, didukung oleh musik apik serta tata panggung yang sanggup membuat Fimela.com nggak berhenti berdecak kagum. Sedikit penyegaran, Laskar Pelangi bercerita tentang sepuluh murid Sekolah Muhammadiyah di Kampong Gantong, Belitung, pesisir selatan Sumatera.

 

4 dari 7 halaman

Next

 

Cerita dibuka dengan setting pertama yaitu di depan gerbang perusahaan Timah. Dan sebuah mobil pick up yang melintasi panggung (applause here), Ikal si tokoh utama, bernostalgia tentang masa kecilnya di Kampong Gantong. Bersama sembilan teman sekolahnya, berjuang untuk bisa terus sekolah. Berikutnya muncul satu persatu Ibu Muslimah dan Pak Harfan, dan para Laskar Pelangi.

 

5 dari 7 halaman

Next

 

Ada tiga kelompok untuk musikal ini, karena jadwal yang cukup padat (main setiap hari kecuali Senin, sampai awal Januari 2011). Ibu Muslimah diperankan oleh Lea Simanjuntak, Eka Deli dan Dira Sugandi, yang memang punya track record menyanyi. Anak-anak Laskar Pelangi pun adalah penampil yang sudah malang melintang di dunia peran, tari dan nyanyi, semisal Teuku Rizki, Ashilla Zahrantiara, Bastian Bintang dan Kelvin Joshua.

 

6 dari 7 halaman

Next

 

Waktu dua jam lebih nggak terasa sama sekali. Karena alunan musik manis garapan Erwin Gutawa serta lirik cerdas menggelitik Mira Lesmana. Apalagi didukung oleh tata tari yang simpel, sangat Indonesia (banyak mengambil dasar tari dari Sumatera) tapi gampang dicerna karya Hartati. Belum lagi akting tari dan nyanyi para pemeran dan sekitar 150 penari dan penyanyi pendukung Laskar Pelangi. Nggak bakal bosan apalagi dengan setting panggung yang luar biasa (applause again here). Bayangkan, Jay Subijakto bisa menghadirkan pelangi, hujan (!) dan Kampong Gantong di panggung teater Jakarta. A beautiful sight for sore eyes. Belum lagi sedikit trik yang terasa seperti sihir saat pak Harfan sedang memberikan pelajaran, sebuah screen tipis menghadirkan gambar sayup seperti asap dan saat Lintang sedang menjelaskan hitungan di lomba Cerdas Cermat.

 

7 dari 7 halaman

Next

 

Sebuah pertunjukan penuh sihir yang wajib ditonton. Nggak cuma bersama pasangan dan teman, tetapi juga anak! Bagian mengharukan dan sempat membuat kami meneteskan airmata adalah saat Lintang menulis surat perpisahan kepada Ibu Muslimah dan teman-teman Laskar Pelangi karena harus bekerja menghidupi adik-adiknya. Dan mengutip perkataan Ikal; "Orang yang ingin sekolah ini tetap ada, orang yang selalu berusaha datang lebih pagi, sekarang harus jadi yang pergi lebih dulu meninggalkan sekolah ini."

Encore!

 

Thanks to Lolita Malaiholo, Chitra Subijakto, dan Susie Duhri for the images.