Fimela.com, Jakarta Dari: Amanda Rahmania
Hay kakk redaksi. Aku bingung sama apa yang sedang aku alami sekarang ini. Aku punya pacar kakak dia kakak kelas. Aku kelas 10 dia kelas 12. Pacarannya baru sekitar 5 bulan, terus selama itu sahabatku nunjukin kalo dia nggak suka sama pacarku.
Aku sering ajak sahabatku misalkan aku mau jalan atau makan bareng pacarku. Tp dia ngga pernah mau. Alasannya karena dulu pacarku ini pernah pacaran sm temennya di SMP dan dia diselingkuhi. Menurut sahabatku pacarku ini ngga baik. Tpi selama 5 bulan aku sm pacarku ngga kenapa2 kami masih baik2 aja.
Serba salah jadinya, biar gimanapun aku mau sahabat dan pacarku deket. Tp kalau sahabatku sinis melulu aku harus gmn?
***
Dear Amanda,
Sahabat yang benar-benar sayang sama kita memang begitu. Saat kita disakiti, dia bakalan merasa lebih sakit, dia juga bakalan lebih marah ke orang yang nyakitin kamu dibanding kamu sendiri. Mungkin itu yang terjadi saat dia melihat temannya diselingkuhi, dan dia juga sedang berusaha melindungimu dari rasa sakit yang dirasakan temannya dulu.
Posisimu memang membingungkan, tapi cobalah untuk tetap netral jika harus menempatkan diri antara sahabat dan pacar. Tetap jadi apa yang sahabatmu butuhkan dan tetaplah berusaha membuat sahabat dan pacarmu dekat. Lima bulan ini mungkin belum cukup membuat mereka merasa 'klik', sabar dulu.
Ketika Sahabat Sendiri Tak Merestui Hubungan Kita dengan Pacar
Kamu harus benar-benar memahami bahwa sahabatmu bersikap demikian karena suatu alasan penting. Tanpa pemahaman ini, kamu bisa jadi malah berpikir negatif tentang dia dan itu akan merusak persahabatanmu. Jika alasan yang kamu tahu mengenai mengapa dia tak merestui hubunganmu dirasa belum cukup, silahkan tanyakan lagi baik-baik, dari hati ke hati, sebagai sahabat.
Pemikiran Sahabat Patut Dipertimbangkan dalam Mengambil Keputusan
Apabila alasan dia adalah ketakutan hal buruk yang sama terjadi padamu karena cowok itu, maka kamu wajib menghargainya. Setidaknya, jadikan itu sebagai pegangan untuk tetap realistis menjalin hubunganmu. Pacarmu mungkin sudah berubah dan tak lagi seperti dulu, mungkin juga belum. Ya berhati-hati saja, kalau itu terjadi; jangan lupa kalau sahabatmu sudah memberi peringatan.
Tetap Netral di Antara Sahabat dan Pacar
Tak perlu memilih antara sahabat atau pacar. Kamu tak harus meninggalkan salah satu dari mereka selama tidak ada ultimatum keluar dari sahabat atau pacarmu. Tetaplah bersahabat, tapi mungkin jangan terlalu sering membahas pacarmu di depan dia selama dia belum terlihat mau menerima. Kamu juga tak perlu memaksa pacar dan sahabatmu berteman sekarang juga. Intinya, upayakan pelan-pelan.
Jaga hubungan kamu dan si pacar tetap baik-baik. Dukung dia untuk membuktikan pada sahabatmu kalau dia takkan mengulang kesalahan yang sama seperti dulu. Di sisi lain, pintar-pintar cari celah untuk menyelipkan cerita kebaikan pacarmu ke si sahabat.
Di sini, kamulah yang paling bisa membuktikan bahwa hubungan bersama cowok yang kamu pilih baik-baik saja dan sahabatmu tak perlu sekhawatir itu. Semangat ya, Amanda!
***
Punya masalah percintaan yang bikin galau? Curhatin aja! Kirim curhatanmu ke redaksi@bintang.com. Jangan lupa tulis subject emailnya: CURHAT PEMBACA BINTANG, ya. Curhatanmu akan dijawab dan kamu bisa lihat jawabannya di www.bintang.com/relationship. Ditunggu!